Breaking News

 Aceh Sudah Surplus Listrik, tapi Industri belum Tumbuh Baik

Aceh surplus listrik. PLN sudah siap layani kebutuhan listrik untuk industri di Aceh. Pemerintah Aceh diminta perannya lebih agresif lagi memanfa...

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Hamdani Bantasyam alias Cak Ham, pemandu "Ngobrol Cak Ham" secara virtual. 

 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Aceh surplus listrik. PLN sudah siap layani kebutuhan listrik untuk industri di Aceh. Pemerintah Aceh diminta perannya lebih agresif lagi memanfaatkan ketersediaan listrik untuk  pembangunan industri baik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe dan Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong.

Harapan itu disampaikan Direktur Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PT PLN, Wiluyo Kusdwiharto dan GM PLN Wilayah Aceh Jefri Rosiadi dan Hamdani Bantasyam dalam dialog virtual “Ngobrol Cak Ham” Minggu (9/8/2020).

Hamdani Bantasyam, disapa Cak Ham, yang memandu “Ngobrol Cak Ham” mengaku surprise bahwa ternayata Aceh sudah surplus listrik, tapi prihatin industri belum berjalan. “Ini menjadi tugas semua kita, termasuk saya, untuk mendorong industri Aceh hidup lagi, sebab listrik sudah tersedia,” katanya.

Khusus Untuk kawasan KEK Arun, menurut Jefri Rosiadi, PLN sudah menyediakan daya  listrik sebesar 240 MW dan untuk KIA Ladong disiapkan PLTMG (Pembangkit Listrik Mesin Gas) yang dipindahkan dari Jakabaring Sumatera Selatan,  pertengahan Desember mendatang sudah bisa beroperasi dan dimanfaatkan.

Wiluyo dan Jefri Rosiadi menyerukan kepada Pemerintah Aceh dan seluruh pihak untuk segera memanfaatkan ketersediaan listrik yang ada di Aceh untuk kepentingan industri.

“Pemerintah Aceh sudah siapkan kawasan industri, sudah ada KEK dan KIA Ladong. Ini dua lokasi yang sudah disiapkan untuk indutri. Tapi realisasinya belum ada investor yang masuk. Kalau PLN sudah siap,” ujar Jefri.

Ia mengharapkan semua pihak termasuk Universitas Syiah Kuala dan Universitas Teuku Umar untuk memberikan informasi kepada para pemangku kepentinganbahwa PLN sudah siap melayani industri yang masuk ke Aceh.

Wiluyo menambahkan bahwa PLN sendiri sudah punya 18 calon pelanggan dengan daya 5300 MW yang akan memanfaatkan listrik menyusul selesainya pembangunan jalan tol ke Aceh.

“Nah, selanjutnya kita minta Pemerintah Aceh dan pemilik jalan tol Hutama Karya berkoordinasi  untuk membangun kawasan-kawasan industri di exit tol sepanjang Aceh,” ujarnya.

Wiluyo menjelaskan  di sepanjang tol Lampung, pertumbuhan investasi naik 10 persen, karena jalan tol sudah beroperasi. “Ini luar biasa, mari kita dorong Pemerintah Aceh menggaet investasi,” serunya.

Wiluyo juga menyebutkan, PT Kertas Kraft Aceh  (KKA) juga sudah beroperasi kembali atas bentuan PLN menghidupkan power bank KKA. Tapi Wilyo menyatakan sedih, setelah listrik di KKA hidup, ternyata industrinya belum jalan. “terus terang saya sedih kalua KKA tutup,” tukas Wiluyo.

Wiluyo Kusdwiharto, menyatakan saat ini pasokan listrik untuk Aceh cukup aman, bahkan melebihi dari pemakaian. Pasokan listrik ke Aceh mencapai 639 Megawatt (MW). Sementara pemakaian saat beban puncak 400 MW, masih tersedia cadangan 232 Mega Watt.(*)

Kabar Gembira, Tenaga Medis Juga Bisa Dapat Gaji ke-13, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani

Fenomena Awan Raksasa di Aceh, BMKG Pusat: tidak Ada Kaitan Potensi Tsunami

Kepala Imigrasi Banda Aceh Silaturahmi ke Kantor Serambi Indonesia

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved