Dulmusrid dan Istri Jalani Isolasi
Dulmusrid sedang berbincang-bincang dengan Serambi seusai mengecek persedian obat di Dinas Kesehatan Aceh Singkil
Manajer Operasional Laboratorium Penyakit Infeksi FK Unsyiah, dr Ichsan MSc yang dihubungi Serambi kemarin menyatakan, hasil lab kemarin langsung diantarkan ke rumah Dr Razali oleh salah seorang laboran dari FKH Unsyiah dengan harapan supaya beliau bisa segera ke RSUZA Banda Aceh. Tapi sepertinya tidak sempat ke rumah sakit. “Covid ini sangat berbahaya memang,” kata Ichsan.
Sementara itu, Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal, atas nama pribadi dan pimpinan universitas menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke rahmatullah Dr Razali. “Unsyiah kehilangan salah satu ilmuwan terbaiknya. Semoga Allah mengampuni dosa almarhum dan menerima segala amal ibadahnya,” kata Samsul.
Rektor berharap, istri almarhum, Dr Safrida yang juga dosen di Fakultas Pertanian Unsyiah hendaknya tabah dan sabar menghadapi cobaan ini. Menurut seorang kerabatnya, almarhum meninggalkan seorang anak yang masih duduk di bangku SMA. Jenazah almarhum dimakamkan kemarin secara protokol Covid-19.
Rektor juga kembali mengingatkan kepada segenap civitas akademika Unsyiah agar benar-benar disiplin mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19. Apalagi, sudah tiga dosen, tiga tenaga kependidikan (staf akademik), dan 39 mahasiswa program pendidikan dokter spesialis (PPDS) dari Unsyiah terinfeksi Covid-19. “Jangan tambah lagi jumlah korban Covid di kampus kita dan di Aceh umumnya,” harap Samsul Rizal.
Tambah 74 Kasus
Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unsyiah, Selasa (11/8/2020) kemarin kembali mengeluarkan hasil uji swab. Tercatat, dari 168 spesimen atau sampel swab yang diperiksa, 74 di antaranya positif Covid-19.
Kali ini, jumlah kasus dari Aceh Singkil yang dua pekan lalu masih zona hijau, tergolong banyak. "Dari 23 sampel yang dikirim dari Singkil, 15 di antaranya positif Covid-19," kata sumber Serambi di lab tersebut.
Ketika hal itu dikonfirmasi kepada Rektor Unsyiah, Prof Dr Samsul Rizal MEng, ia tak membantah. "Ya, sama. Yang dikirimkan ke saya juga segitu angkanya," kata Samsul.
Dalam sepekan terakhir, data pasien positif Covid-19 di Aceh hampir semua berasal dari Lab Penyakit Menular Fakultas Kedokteran Unsyiah. Soalnya, saat ini Laboratorium Balitbangkes Aceh di Gampong Bada, Aceh Besar, sedang tidak beroperasi karena masuk tahap sterilisasi setelah sejumlah staf lembaga tersebut positif Covid-19.
Sebelumnya Unsyiah merilis data mingguan (3-8 Agustus 2020) bahwa sudah 1.161 spesimen swab lendir tenggorokan dan lendir hidung para suspek Covid-19 yang diperiksa laboran si Lab Penyakit Infeksi FK Unsyiah. Dari jumlah tersebut, 259 sampel di antaranya positif Covid-19.
Kemarin 96 kasus positif Covid bertambah di Aceh. Hari ini 74 kasus, ini hanya dari Lab Unsyiah saja. Jika ditambahkan dengan total jumlah yang dilaporkan Satgas Penanganan Covid-19 Aceh ke pusat, maka totalnya mencapai 748 kasus. Sebanyak 205 dari pasien yang positif itu dilaporkan sembuh, 22 orang meninggal dunia.
Kasus Covid-19 terus meningkat di Aceh. Pemerintah Aceh dan Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam, Banda Aceh, saling mengabarkan informasi terkini terkait perkembangan kasus terbaru.
Dari data terbaru yang dirilis Unsyiah pada Selasa (11/8/2020), menyebutkan adanya penambahan kasus positif sebanyak 74 orang. Sedangkan data dari Pemerintah Aceh menyebutkan ada penambahan 1 kasus dari Aceh Besar, sehingga total kasus yang direkap pemerintah sebanyak 675 orang.
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani yang ditelpon Serambi mengatakan belum menerima laporan penambahan kasus, selain dari laporan Tim Surveilan Gugus Tugas Covid-19 Aceh. Ia baru menerima laporan dari Dinas Kesehatan Aceh pada pukul 15.00 WIB setiap harinya, itupun berbentuk tabel.
Padahal, informasi yang diterima Serambi, data penambahan 74 orang positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Unsyiah sudah keluar sekitar pukul 09.00 WIB. Bahkan data itu menurut sumber Serambi, sudah disampaikan ke Dinas Kesehatan Aceh.