ABK Meninggal di Kapal Cina
Kadinsos Benarkan Jenazah Dua Warga Aceh Diselundupkan Setelah Meninggal di Kapal Cina
Dua pemuda tersebut, selama ini menjadi anak buah kapal (ABK) perusahaan ikan milik Cina perusahaan Surya Mitra Bahari.
Penulis: Subur Dani | Editor: Nur Nihayati
Dua pemuda tersebut, selama ini menjadi anak buah kapal (ABK) perusahaan ikan milik Cina perusahaan Surya Mitra Bahari.
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Aceh, Alhudri membenarkan jenazah dua warga Aceh diselundupkan setelah meninggal di dalam kapal perusahaan ikan asal Cina.
Kedua jenazah tersebut seperti diberitakan sebelumnya adalah, Musnan (26) dan Syakban (22). Keduanya merupakan warga Gampong Pante Paku, Kecamatan Jangka, Bireuen.
Dua pemuda tersebut, selama ini menjadi anak buah kapal (ABK) perusahaan ikan milik Cina perusahaan Surya Mitra Bahari.
Sejak Oktober 2019, keduanya bekerja di kapal Cina, Fu Yuan Yu dengan nomor lambung 829.
Kadinsos Aceh, Alhudri dalam konferensi pers di Dinas Sosial Aceh, Senin (17/8/2020) mengatakan, keduanya meninggal dunia pada 2 Agustus lalu di dalam kapal.
"Namun kita belum mengetahui apa penyebab meninggalnya dua saudara kita ini," kata Alhudri.
Sebelumnya sempat beredar kabar, bahwa setelah meninggal dunia, jenazah Musnan (26) dan Syakban (22) diselundupkan ke darat oleh perusahaan itu.
• Jumlah Warga Positif Covid-19 di Abdya Bertambah, 25 Traveler Masih Jalani Isolasi
• Akmal Ibrahim Inspektur Upacara Detik-detik Proklamasi, Pengendara Ikut Hening Cipta 3 Detik
• Peserta Upacara HUT ke-75 RI di Lhokseumawe Dibatasi, Paskibra Hanya 3 Orang
Jenazahnya diselundupkan dari tengah laut ke Batam menggunakan boat kecil.
Bukan hanya jenazah Musnan dan Syakban yang diselundupkan, tapi juga satu jenazah WNI lainnya berasal dari Palu.
Terungkapnya penyelundupan tiga jenazah ABK WNI ini setelah polisi berhasil menangkap tiga warga yang berusaha menyelundupkan jenazah ke Batam, Kamis (13/8/2020)
"Kita amankan tiga orang terkait pemasukan mayat ke Batam tanpa prosedural," ujar Direktur Reserse kriminal Umum Polda Kepri, Kombes Pol Arie Dharmanto sebagaimana diberitakan Tribun Batam, Kamis (13/8/2020) seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya.
Kadinsos Aceh, Alhudri dalam konferensi pers hari ini membenarkan bahwa dua jenazah warga Aceh itu diselundupkan.
"Iya, sempat diselundupkan dari tengah laut.
Kemudian ketahuan dan diikuti kepolisian dan langsung ditangkap.
Dua orang pelaku sudah ditangkap dan saat ini sudah diamankan di Polda Kepri (Kepulauan Riau)," kata Alhudri.
Saat ditanya apa penyebab kematian dua warga Aceh tersebut, Alhudri belum bisa memberi penjelasan detail.
"Ini belum bisa kami simpulkan. Persoalan ini sekarang sedang ditangani oleh Polda Kepri, belum ada informasi terkait itu," kata Alhudri.
Terkait informasi yang beredar bahwa kedua warga Aceh ini terlibat perkelahian di atas kapal, Alhudri juga tidak mengetahuinya.
"Kita serahkan saja terkait ini kepada penegak hukum. Apa penyebab meninggal dua saudara kita ini, tentu kita juga ingin tahu," ujarnya.
Alhudri kemudian juga menjelaskan, bahwa dirinya sudah melaporkan hal ini kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
"Saya sudah lapor dan Pak Gubernur memerintahkan untuk terus kami ikuti, ini tidak boleh main-main," pungkas Alhudri. (*)