Sempat Dikira Adat China, Inilah Suku Tidung, Suku Asli di Kalimantan Utara di Pecahan Rp 75.000

Suku Tidung semula memiliki kerajaan yang disebut Kerajaan Tidung. Tetapi akhirnya punah karena adanya politik adu domba oleh pihak Belanda.

Editor: Amirullah
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) meresmikan pengeluaran dan pengedaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia (UPK 75 Tahun RI) berbentuk uang kertas pecahan Rp 75.000 bertepatan dengan HUT ke-75 Kemerdekaan RI, Senin (17/8/2020) di Jakarta. 

Provinsi yang beribukota di Tanjung Selor ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur.

Luas Total Kalimantan Utara adalah 72.567.49 km² (28,018.46 mil²) dengan jumlah penduduk 738.163 jiwa (tahun 2013).

Suku Tidung adalah satu dari tiga suku asli di Kalimantan Utara.

Kedua suku asli lainnya adalah Suku Bulungan dan Suku Dayak.

Bahasa yang digunakan sehari-hari masyarakat Kaltara adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Bulungan, Bahasa Dayak dan Bahasa Tidung.

Netizen Sebut Pecahan Rp 75.000 Ada Adat China

Seperti diberitakan sebelumnya, uang peringatan kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia pecahan Rp 75.000, ramai diperbincangkan netizen di media sosial.

Salah satu perbincangannya adalah soal salah satu pakaian adat di gambar uang tersebut.

Dari sembilan gambar orang berpakain adat Nusantara, gambar orang yang berada di tengah menjadi perhatian publik.

Banyak netizen yang mempertanyakan itu pakaian adat dari mana, bahkan ada yang menuduh itu pakaian adat dari China.

Penelusuran Wartakotalive.com, pakaian adat yang diperbincangkan itu adalah busana adat Suku Tidung, Kalimantan Utara (Kaltara).

Topi khas yang ada di gambar uang Rp 75.000 itu, biasanya dipakai oleh pengantin pria Suku Tidung.

Sebelumnya, uang peringatan kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia pecahan Rp 75.000 dilengkapi unsur pengaman terbaru.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, unsur pengamanan uang baru ini memakai teknologi terbaru, sehingga lebih tahan lama.

"Inovasi ini ditujukan agar uang rupiah semakin mudah dikenali keasliannya, nyaman, dan aman digunakan," ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (17/8/2020).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved