Luar Negeri

UEA Jadi Negara Pertama di Arab Hubungkan Pembangkit Nuklir ke Jaringan Listrik Nasional

Uni Emirat Arab (UEA) yang kaya minyak, Rabu (19/8/2020) mengumumkan telah menghubungkan pembangkit listrik tenaga nuklir Barakah ke jaringan lsitrik

Editor: M Nur Pakar
AFP
Pembangkit listrik tenaga nuklir Barakah di wilayah Gharbiya, Abu Dhabi, barat ibukota Uni Emirat Arab (UEA). 

Akan membangun hingga 16 reaktor nuklir, tetapi proyek tersebut belum terwujud.

Barakah dibangun oleh konsorsium yang dipimpin oleh Korea Electric Power Corporation dengan biaya sekitar 24,4 miliar dolar AS.

Lebih dari 950 kilometer saluran listrik overhead 400 kV harus dibangun untuk menghubungkan pembangkit listrik ke jaringan.

Tiga reaktor Barakah lainnya dikatakan hampir siap untuk dioperasikan.

Pekerjaan konstruksi pada Unit 2 telah selesai, dan Unit 3 dan 4 masing-masing telah selesai 93 persen dan 86 persen.

UEA terletak tepat di seberang Teluk dari Iran yang memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir sendiri di luar kota pesisir Bushehr, serta program pengayaan uranium yang kontroversial.

UEA telah berulang kali mengatakan ambisi nuklirnya untuk "tujuan damai" dan telah mengesampingkan pengembangan program pengayaan atau teknologi pemrosesan ulang nuklir.

UEA juga bergerak untuk menghilangkan kekhawatiran tentang keselamatan.

Dengan menggarisbawahi pembangkit telah menyambut lebih dari 40 tinjauan internasional dan misi inspeksi.

Qatar yang berdekatan, target boikot oleh Arab Saudi, UEA dan lainnya sejak Juni 2017, mengatakan tahun pembangkit Barakah menimbulkan ancaman bagi perdamaian regional.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved