Luar Negeri
Toko Ini Buka Seperti Biasa saat Karyawannya Tewas, Mayatnya hanya Ditutupi dengan Payung
Pertolongan pertama diberikan tetapi pria itu meninggal secara tragis dan tidak bisa terselamatkan, menurut pernyataan dari pihak pusat perbelanjaan.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Seorang karyawan di satu toko perbelanjaan menghembuskan napas terakhirnya saat bekerja. Jenazahnya pun dibiarkan terletak di lantai begitu saja.
Insiden itu terjadi ketika manajer penjualan Manoel Moisés Cavalcante, menderita serangan jantung secara mendadak saat bekerja di toko di negara bagian Recife, Brazil timur laut pada 14 Agustus, lapor Dailystar.co.uk, Kamis (20/8/2020).
Setelah melihat salah seorang dari karyawannya meninggal dunia dan jenazahnya sudah terbaring di lantai swalayan, mirisnya toko tersebut tetap beroperasi.
Mayat karyawan berusia 59 tahun itu dibiarkan tergeletak di lantai dan tak ada inisiatif untuk mengevakuasi sedikitpun.
Untuk menghindari tontonan pengunjung toko, kotak karton didirikan sebagai pembatas di sekitar jasadnya sementara beberapa payung hijau melindunginya dari pandangan publik.
Pertolongan pertama diberikan tetapi Cavalcante meninggal secara tragis dan tidak bisa terselamatkan di toko tersebut, menurut pernyataan dari pusat perbelanjaan.
• Kaya Raya, Wanita Ini Justru Pilih Jadi Pemulung Sampah di Jalan Pakai Mobil Bobrok
Tak lama setelah kejadian, foto-foto kemudian dengan cepat tersebar di media sosial yang menunjukkan kotak karton berdiri sebagai penghalang di sekitar tubuh sementara beberapa payung hijau melindunginya dari pandangan publik.
Masyarakat marah dengan keputusan toko untuk tetap buka begitu mereka melihat gambar dari tempat kejadian.
Melalui aplikasi Reddit, yakni jenis media sosial dengan bentuk social news, mayoritas warganet mengungkapkan amarahnya dan mengecam pusat perbelanjaan ternama itu.
"Saya benar-benar bertanya-tanya seperti apa proses berpikir mereka," ungkap warganet.
Beberapa pengguna Reddit juga mengungkapkan jika pihak toko sangat tidak menghargai para karyawannya.
"Bayangkan bekerja untuk perusahaan yang sangat tidak menghargai Anda sehingga bahkan ketika Anda meninggal, Anda tidak cukup memprioritaskan mereka untuk ditangani dengan hormat," tulis yang lain.
• Kecelakaan Saat Ngelive di Medsos, Penyanyi Ini Tewas di Depan Ratusan Penggemarnya yang Menonton
Dalam sebuah pernyataan, pihak toko mengakui jika pihak perusahaan telah keliru dengan tidak menutup toko.
"Perusahaan keliru dengan tidak menutup toko segera setelah apa yang terjadi untuk menunggu upacara pemakaman, serta tidak menemukan cara yang benar untuk merawat jenazah,"
Menurut pusat perbelanjaan ternama itu lagi, pria tersebut adalah manajer penjualan Manoel Moisés Cavalcante, 59, yang jatuh sakit di dalam toko. Pertolongan pertama diberikan dan ambulans telah dipanggil.
Setelah pria itu meninggal, mengatakan "mengikuti pedoman untuk tidak mengeluarkan jenazah dari tempatnya".
Anak perusahaan lokal yang merupakan salah satu rantai ritel terbesar di Brasil, mengatakan sekarang telah mengubah pedomannya untuk memasukkan penutupan wajib toko ketika terjadi hal yang sama.
"Kami meminta maaf kepada keluarga dan siap mendukung mereka dengan cara apapun yang diperlukan," kata pusta perbelanjaan dalam pernyataannya.
• Ketua IMPAS: Pandemi Covid-19 Pun Harus Bisa Dimanfaatkan Aceh untuk Pengembangan Kekuatan
Mengutip dari Dailystar.co.uk, ini bukan kontroversi pertama seputar cara pusat perbelanjaan ternama ini menangani insiden di tokonya di Brasil.
Pada 2018, seorang penjaga keamanan di sebuah toko di negara bagian Sao Paulo membunuh seekor anjing jalanan setelah memukulnya dengan batang logam, sebuah kasus yang menyebabkan kemarahan di media sosial dan pada kelompok kesejahteraan hewan. (Serambinews.com/Firdha Ustin)