Luar Negeri

Pemimpin Oposisi Rusia Diracun, Istrinya Minta Vladimir Putin Izinkan Suaminya Dirawat di Jerman

Istri pemimpin oposisi Rusia yang dirawat di rumah sakit, Alexei Navalny, Jumat (21/8/2020) mengajukan permohonan kepada Presiden Vladimir Putin.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Dimitar DILKOFF
Yulia Navalnaya (kiri), istri pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny berbicara dengan wartawan di luar Rumah Sakit Darurat Omsk, tempat suaminya dirawat yangb diduga keracunan, di Omsk, Jumat (21/8/2020). 

"Pihak berwenang Rusia sangat menyadari kami mengawasi ini dengan cermat."

Kedutaan Besar AS di Moskow mengatakan dalam sebuah tweet jika klaim keracunan terbukti benar, itu akan mewakili momen yang mengerikan bagi Rusia.

Dikatakan, rakyat Rusia berhak melihat semua yang terlibat untuk dimintai pertanggungjawaban.

Navalny pingsan tak lama setelah pesawatnya lepas landas pada Kamis dari Tomsk di Siberia, tempat ia bekerja mendukung kandidat oposisi menjelang pemilihan daerah bulan depan.

Yarmysh mengatakan dia tampak baik-baik saja sebelum naik pesawat dan hanya minum secangkir teh di bandara.

Dia mengatakan yakin menderita keracunan yang disengajadan menyalahkan Putin.

Peskov mengatakan klaim keracunan hanyalah asumsi, kecuali tes medis membuktikan sebaliknya.

Navalny telah membuat banyak musuh dengan investigasi antikorupsinya, yang seringkali mengungkap gaya hidup mewah elit Rusia dan menarik jutaan penayangan online.

Dia telah menderita serangan fisik di masa lalu, termasuk insiden tahun 2017.

Dimana dia mengalami luka bakar kimiawi di matanya setelah pewarna hijau menyiram wajahnya.

Tahun lalu Navalny mengatakan dia curiga mengalami keracunan ketika menderita ruam dan wajahnya menjadi bengkak.

Saat menjalani hukuman penjara singkat setelah menyerukan protes ilegal.

Dia telah menjadi sasaran berbagai penyelidikan kriminal dan menghabiskan banyak waktu di sel polisi karena mengorganisir protes ilegal.

Sedangkan Yayasan Anti-Korupsi miliknya secara teratur digerebek oleh polisi dan penyelidik.

Insiden terbaru mengikuti beberapa kasus keracunan terkenal Kremlin di masa lalu.

Inggris menetapkan dua mata-mata Rusia sebagai tersangka setelah agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia diracuni dengan agen saraf Novichok di kota Salisbury pada Maret 2018.

Beberapa tokoh oposisi lainnya menderita penyakit parah di Rusia yang mereka tuding akiba keracunan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved