Testimoni
Ini Kesaksian Bupati Aceh Singkil saat Divonis Terinfeksi Corona Hingga Harus Isolasi Mandiri
Berat, sebab dari biasa berkumpul dan bertemu masyarakat luas, harus menyendiri dibatasi pagar rumah.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - "Isolasi itu berat," kata Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, memulai menyampaikan testimoninya saat menjalani masa isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19, Senin (24/8/2020).
Berat, sebab dari biasa berkumpul dan bertemu masyarakat luas, harus menyendiri dibatasi pagar rumah.
Memang dirinya bisa sedikit beruntung lantaran ada sang istri yang sama-sama menjalani isolasi mandiri.
Tetapi tetap saja berat, lantaran hanya berkutat di rumah.
"Jelas bosan, lantaran terus di rumah saja," ujarnya.
Lantas apa saja yang dilakukannya selama isolasi?
"Serahkan diri kepada Allah. Itu yang utama," ujar Dulmusrid.
• Dulmusrid dan Istri Jalani Isolasi
• IMPAS Dukung 1.300 Lebih Arsip Foto Aceh di Belanda Diterbitkan dalam Album Sejarah
• Dua Desa Belum Salurkan BLT Tahap II
Berikutnya mengisi dengan kegiatan positif, seperti membersihkan rumah dan pekarangan.
Tips lain menjalankan anjuran dokter sehingga tubuh tetap prima.
Antaralain olahraga ringan bisa diganti dengan bersih-bersih rumah, berjemur, minum vitamin serta makan makanan sehat.
Menurut Dulmusrid, dirinya mendapat hikmah dari peristiwa dialaminya. Bahwa manusia hanya bisa berusaha ketentuan berada di tangan Allah.
Hal ini terbukti, bahwa dirinya telah berusaha keras mematuhi protokol kesehatan. Tetapi masih terpapar Covid-19.
Dari pengalamannya itu, bukan berarti menjaga protokol kesehatan menjadi sia-sia. Justru harus meningkatkan kewaspadaan.
Kemudian protokol kesehatan, harus dijalankan bersama.
"Bisa saja, kita sudah disiplin tapi orang lain belum. Nah yang belum bisa jadi memaparkan, makanya disiplin menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak harus dilakukan oleh semua orang," tukasnya.