Viral Medsos
Viral, Video Warga Bandung Mengantri Hingga Keluar Kantor, Dikira Bagi Sembako Ternyata Ajukan Cerai
Banyak yang mengira antrean warga itu adalah untuk mengambil sembako. Nyatanya, para warga itu mendatangi kantor untuk mengajukan sidang gugatan cerai
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM – Baru-baru ini viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat sedang mengantri.
Banyak yang mengira antrean panjang warga di sebuah kantor itu adalah untuk mengambil sembako.
Nyatanya, para warga itu mendatangi untuk mengajukan sidang gugatan cerai.
Dalam sebuah unggahan akun Instagram @bandung.update pada Senin (24/8/2020) memperlihatkan puluhan warga sedang mengantri di sebuah kantor.
Menurut keterangan video, puluhan warga itu mengantri di kantor Pengadilan Agama Soreang, Bandung, Jawa Barat.
“Jangan terkecoh yaa, ini bukan antrian penerima bantuan sosial, tapi antrian orang-orang yang mau cerai di Pengadilan Agama Soreang,” tulisnya.
• Viral Video Tentara Tandu Wanita Sakit Hingga 40 Km selama 15 Jam, Lewati Bukit dan Jalan Berlumpur
• Wanita Ini Berlinang Air Mata Saat Izinkan Suaminya Menikah Lagi, Ini Pesan Sang Istri
Video yang berdurasi 17 detik itu awalnya diunggah oleh akun Twitter @StefhanieQueen, Senin (24/8/2020) dan menjadi viral.
Terlihat dalam video itu, puluhan warga mengantri hingga menjalar keluar kantor Pengadilan Agama Soreang.
Mayoritas warga yang mengantri di dominasi oleh kaum wanita, namun ada juga kaum pria juga ikut mengantri bersama.
Bahkan antrean itu mengular hingga ke areal pakir kantor.
Sebagian warga yang lelah mengantri terlihat memilih duduk di atas teras kantor.
“Beneran nih jadinya ya, kalau tingkat perceraian di Bandung sangat tinggi? Ada yang bisa kasih komen realitanya gimana? Sebab, video ini juga dikasih ke Mimin dari seseorang yang lagi nganter saudaranya ke sana,” tulis keterangan video itu.
• Suami Terlalu Baik Tapi Istri Tetap Minta Cerai, Hakim Pengadilan Bingung
• Istri Anggota ISIS India Sudah Nasihati Suaminya, Tetapi Tidak Digubris, Akhirnya Ditangkap
Hingga berita ini ditulis, Senin (24/8/2020) sore, video tersebut telah disaksikan lebih dari 41 ribu dan disukai lebih dari 4 ribu pengguna Instagram.
Sejumlah warganet pun meninggalkan komentarnya pada postingan itu.
Mereka menduga antrean perceraian ini disebabkan karena faktor ekonomi ditengah pandemi virus Corona.
“Kalo kata suami, beberapa temennya di cerai istri karen gak kuat menanggung ekonomi keluarga. Entah itu solusi apa engga, jadi banyak laki-laki stress karna susah mendapat pekerjaan dan nafkah kemudian dicerai istrinya,” ujar @shindkarina.
“Pasti masalah ekonomi faktor utama,” dugaan @aldiiherdiansyah.
“Raut wajah mereka sangat keliatan penuh tekanan dan penuh amarah. Emang sih cerai itu perbuatan yang halal tapi dibenci sama Allah. Sedih banget liat beginian,” sebut @egifv.
• Diluar Nalar! Wanita di Uni Emirat Arab Ini Gugat Cerai Suami Hanya karena Rumah Tangganya Adem Ayem
Pengadilan Agama Soreang membenarkanya
Saat dikonfirmasi melalui telepon oleh Kompas.com, pihak Pengadilan Agama (PA) Soreang membenarkan hal tersebut.
"Rata-rata setiap hari memang penuh. Biasanya Senin, Selasa, Kamis yang penuh," kata Ahmad Sadikin, Panitera Muda Gugatan Pengadilan Agama Soreang saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/8/2020).
Ahmad menjelaskan, antrean tersebut terjadi lantaran jumlah ruang sidang yang terbatas.
Sementara para pengaju gugatan cerai terbilang cukup tinggi.
"Yang ke Posbakum juga harus antre. Yang akan mengambil produk hukum di Pengadilan Agama Soreang juga harus antre sekarang," jelasnya.
Dalam satu hari seperti hari ini, kata Ahmad, pihaknya melayani lebih dari 150 gugatan cerai.
• Suami Izin Merantau 2 Bulan dan Pulang Bawa Uang Rp 4,9 M, Istrinya Malah Mita Cerai, Ini Sebabnya
"Kalau sekarang masuk pembuktian setengah, berarti jumlah pengunjung dikali tiga. Bisa sampai 500 orang. Belum yang ngantre di Posbakum, daftar perkara baru dan yang mengantre mengambil produk pengadilan," jelasnya.
Tingkat Perceraian Tinggi
Ahmad mengatakan, tingkat perceraian sangat tinggi di Kabupaten Bandung terutama pada bulan Maret, April sampai Mei 2020.
Ahmad menjelaskan, pada bulan Mei 2020 lalu, saking tingginya tingkat perceraian PA Soreang bahkan menutup sementara pendaftaran gugatan cerai.
"Pada bulan Mei sempat ditutup sama sekali sampai dua minggu. Setelah itu kita batasi yang daftar hanya 10 orang," jelasnya.
Saking tingginya tingkat pendaftaran gugatan cerai di bulan Mei 2020, PA Soreang sempat kewalahan melayani sidang gugatan cerai di bulan Juni 2020.
• Kiwil Resmi Bercerai dari Meggy, Rohimah Istri Pertama Curhat Soal Perjuangan 21 Tahun Menikah
• Tak Kuat Layani Nafsu Besar Sang Istri, Pria Tulungagung Ini Pilih Cerai, Sehari sampai 9 Kali
"Imbasnya bulan Juni 2020 masuk di atas 1012 gugatan cerai. Biasanya berkisar 700 sampai 800 gugatan cerai per bulan," bebernya.
Di bulan Agustus ini, lanjut Ahmad, total gugatan cerai yang sudah masuk mencapai 500 lebih gugatan.
Meski tidak sebanyak bulan juni, Ahmad mengatakan jumlah tersebut masih bisa terus bertambah.
"Total 592 gugatan sampai hari ini. Masih bisa bertambah karena ini baru tanggal 24," ungkapnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)