Lifestyle

7 Hal Berikut Membuat Penggunaan Hand Sanitizer Tidak Efektif, Lihat Apa Saja

Tapi kamu juga perlu mengetahu, bahwa ada beberapa hal penting yang dapat membuat pengguanaan Hand sanitizer menjadi tidak efektif.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
THOUGHT CO
Hand sanitizer 

SERAMBINEWS.COM - Hand sanitizer menjadi salah satu benda yang diperlukan bahkan wajib untuk selalu dibawa selama masa kehidupan baru atau new normal saat ini.

Meskipun mencuci tangan dengan air dan sabun lebih dianjurkan, tapi penggunaan hand sanitizer menjadi pilihan selanjutnya jika kita sedang dalam perjalanan, atau untuk berjaga-jaga jika berada di tempat yang sulit mendapat air.

Hand sanitizer memang sudah terbukti dapat menonaktifkan sebagian besar kuman, sekaligus mengurangi jumlah dan jenis mikroba.

Tapi kamu juga perlu mengetahu, bahwa ada beberapa hal penting yang dapat membuat penggunaan Hand sanitizer menjadi tidak efektif.

Untuk itu, simak 7 hal berikut yang dikutip dari Kompas.com, agar kamu bisa memastikan hand sanitizer milikmu benar-benar efektif membersihkan tangan.

Sering Pakai Hand Sanitizer Tangan Terasa Kering? Begini Cara Mengatasinya

1. Jangan lewat dari tanggal kedaluwarsa

Produk kebersihan juga memiliki tanggal kedaluwarsa yang membatasi seberapa efektif suatu produk.

Lalu apa yang menyebabkan hand sanitizer bisa kedaluwarsa?

Hand sanitizer yang baik terbuat dari alkohol dimana bahan tersebut secara alami dapat menguap seiring waktu.

Tentu saja, alkohol yang sudah banyak menguap dapat mengurangi potensi dan efektivitas hand sanitizer dalam menghilangkan kuman.

Oleh karena itu, menggunakan hand sanitizer yang kedaluwarsa kemungkinan tidak efektif karena

kadar alkoholnya sudah menguap dan membuat bahan pembersih ini tak lagi mampu membersihkan tangan.

Ini 3 Kesalahan dalam Pemakaian Hand Sanitizer yang Sering Dilakukan

2. Berbasis alkohol, bukan berbasis minyak esensial

Agar benar-benar efektif, pembersih tangan haruslah yang berbahan dasar alkohol.

Bukan berbasis minyak esensial.

Meskipun minyak esensial mungkin tampak tidak beracun dan baunya lebih enak, tapi alkohol dapat membunuh sebagian besar kuman.

Tapi ini bukan berarti semakin banyak alkohol semakin baik juga.

Perlu diketahui bahwa alkohol murni tidak optimal untuk membunuh dan mengubah sifat kuman.

Tentara dan Warga Sipil Tewas, Wanita Indonesia Disebut Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina

Sebagaimana dianjurkan oleh seluruh departemen kesehatan, pembersih tangan berbahan dasar alkohol harus mengandung minimal 60% dan maksimal 85% alkohol untuk dapat menghancurkan cangkang pelindung mikroorganisme secara efektif.

3. Hindari penggunaan hand sanitizer berbahan metanol

Alkohol yang dapat diterima untuk hand sanitizer adalah jenis alkohol berkualitas baik atau alkohol isopropil.

Tapi jika bahan yang digunakan mengandung metanol, lebih baik jangan membelinya apalagi menggunakannya.

Metanol adalah alkohol beracun yang bisa berbahaya jika tertelan atau digunakan pada kulit dalam jumlah yang banyak.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaannya setiap saat.

Berbahaya! Jangan Simpan Hand Sanitizer di Mobil dalam Waktu Lama, Begini Penjelasannya

4. Tangan terlalu kotor

Hand sanitizer memang menjadi alternatif yang cepat dan efisien ketika kita tidak bisa menemukan sabun dan air biasa.

Tapi, hand sanitizer bisa menjadi tidak berguna dalam setiap situasi.

Hand sanitizer perlu bersentuhan langsung dengan mikroba untuk dapat membasminya.

Jika tangan terlalu berlumuran dengan kotoran atau minyak, penggunaannya malah tidak efektif karena lapisan kotoran mencegah alkohol mencapai kuman yang ada di tangan.

5. Alkohol menguap dalam cuaca panas

Semua orang tentu sudah mengetahui bahwa panas bisa menyebabkan alkohol menguap.

Untuk itu, jangan tinggalkan hand sanitizer di dalam mobil yang panas.

Ibu Bunuh Anaknya yang Berusia 10 Tahun, Lalu Hubungi Temannya

Pastikan hand sanitizer berada di suhu ruangan atau lingkungan yang lebih dingin.

Jika terus dibiarkan dan alkoholnya menguap, hand sanitizer akan kehilangan potensinya sehingga tidak akan efektif lagi untuk membunuh kuman dan mikroba.

6. Pemakaian yang terlampau sedikit

Jangan terlalu beranggapan mengoleskan sedikit pembersih tangan saja sudah cukup.

Penting untuk menggunakannya secara merata ke seluruh tangan, di kedua sisi dan di antara jari-jari setidaknya selama 20 detik atau sampai tangan terasa kering.

INFO! Hand Sanitizer pun Bisa Kedaluwarsa, Fungsinya Jadi Tak Efektif Bunuh Kuman

7. Pilih gel atau cairan pembersih aerosol

Beberapa pembersih tangan bisa sangat encer.

Tetapi menggunakan pembersih berbasis gel yang lebih kental akan lebih baik karena tidak akan cepat hilang dari tangan ketika sedang diratakan.

Lebih baik lagi, jika pembersih tangan yang didapat juga mengandung bahan tambahan seperti lidah buaya dan vitamin E, atau bahan pelembab lainnya seperti gliserin.

Bahan tambahan itu berguna untuk membantu mengurangi rasa kering di tangan karena penggunaan rutin. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Ratusan Orang di China Jatuh Sakit Setelah Minum Air Terkontaminasi Bakteri Shigella

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved