Berita Aceh Tamiang

Nelayan Masih Pakai Alat Tangkap Tradisional, Ini Upaya DPKP Aceh Tamiang Hingga Saran Anggota DPRA 

Panglima Laot Aceh Tamiang, Anwar Muhammad mengungkapkan rendahnya hasil tangkapan ini menyebabkan tingkat perekonomian nelayan rendah.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
Deretan kapal nelayan memenuhi bibir pantai Kualageunting, Bendahara, Aceh Tamiang yang dijadikan pusat kenduri laut, Rabu (26/8/2020). 

Panglima Laot Aceh Tamiang, Anwar Muhammad mengungkapkan rendahnya hasil tangkapan ini menyebabkan tingkat perekonomian nelayan rendah. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Nelayan di Aceh Tamiang masih didominasi pemakaian alat dan sarana tradisional.

Hal ini berdampak langsung terhadap hasil tangkapan ikan yang kalah jauh dibanding daerah lain.

Panglima Laot Aceh Tamiang, Anwar Muhammad mengungkapkan rendahnya hasil tangkapan ini menyebabkan tingkat perekonomian nelayan rendah.

Padahal sebagai daerah yang memiliki garis pantai yang luas, selayaknya nelayan di daerah ini mendapat hasil melimpah.

Anwar menyampaikan hal ini bertepatan dengan pelaksanaan kenduri laut yang dipusatkan di Kualageunting, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang, Rabu (26/8/2020).

BREAKING NEWS - Tol Aceh Telan Korban Pertama, Pekerja Meninggal Digilas Truk

Istri Hancurkan Rumah Mewah yang Dibangun di Atas Tanah Suami, Ternyata Ini Persoalannya 

VIDEO - Bocah Tiga Tahun Jadi Pahlawan, Selamatkan Teman Tenggelam dan Dapat Hadiah dari Polisi

Kenduri kali ini dihadiri Bupati Aceh Tamiang Mursil, Dandim 0117/Atam Letkol Cpn Yusuf Adi Puruhita dan sejumlah Forkopimca Bendahara.

“Kendala kita hari ini hanya satu, alat yang digunakan masih tradisional,” kata Anwar Muhammad.

Hal ini sama sekali tidak dibantah Kepala Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPKP) Aceh Tamiang, Safuan.

Bahkan dia mengatakan akibat minimnya alat dan sarana ini membuat nelayan tidak mampu melaut hingga berhari-hari.

“Selain tidak mampu melaut berhari-hari, keterbatasan ini membuat mereka tidak berani mencari ikan terlalu jauh dari bibir pantai,” kata Safuan.

Safuan mengatakan pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mencari peluang menjemput anggaran yang bersumber dari APBN.

“Ketersediaan ikan kita cukup melimpah, makanya kita berusaha menjemput anggaran dari pusat untuk pengadaaan boat dan jenis-jenis alat tangkap yang bisa memaksimal kerja nelayan kita,” ucapnya.

Anggota DPRA Nora Idah Nita yang turut hadir dalam kenduri laut mengungkapkan alokasi APBA untuk nelayan sangat besar.

Dia menyarankan agar DPKP Aceh Tamiang lebih proaktif dalam mengajukan usulan ke provinsi.

“Anggaran di provinsi untuk membantu nelayan tersedia, kita berharap daerah lebih proaktif agar bisa dikucurkan,” tukasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved