Atlet Berprestasi

Muhammad Faisal, Atlet Berprestasi yang Ahli Meracik Kopi

Meski hanya tamat MTs, Faisal yakin dan terus berupaya untuk sukses di masa depan seperti yang ia cita-citakan.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
M Faisal, memegang piala yang diraihnya 

Laporan Asnawi Luwi | Aceh Besar 

SERAMBINEWS.COM,  JANTHO - Muhammad Faisal, Warga Gampong Lamduro, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, adalah seorang atlet pelari, lompat jauh dan juga atlet sepakbola.

Pria kelahiran 2 Januari 2002 ini, tahun 2012 lalu pernah mengikuti Porseni di Kabupaten  Aceh Tenggara.

Di sana dirinya berhasil meraih juara pertama pada cabang olahraga lompat jauh.

Kemudian, pada tahun 2014 mengikuti O2SN tingkat Provinsi Aceh pada cabang olahraga lomba lari 100 meter meraih juara dua, lomba lari sejauh 200 meter meraih peringkat 4.

Selanjutnya pada tahun 2014 dirinya kembali mengikuti kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Nasional di Jakarta dari Kontingen Aceh Besar pada cabang olahraga lari 100 meter dan meraih juara dua.

Kemudian pada cabang lomba lari 200 meter ia meraih juara III, dan di lomba lari 400 meter meraih peringkat lima.

Selain di cabang olahraga lompat dan lari, ia juga atlet sepakbola yang pernah bergabung di klub sepakbola Lamrieng pada tahun 2017/2018.  Ia pun sempat bergabung dengan klub sepakbola Jeulingke.

Sekarang Faisal aktif di klub sepakbola ARA FC Banda Aceh sebagai pemain penyerang (striker).

Murid SDN 3 Bireuen Terpilih Ikut Lomba Kriya Anyam Tingkat Nasional

Hari Ini, 2 Pasien Positif Covid-19 di Banda Aceh Meninggal

Menyusuri Taman Wisata Goa Jepang di Lhokseumawe, Antara Semilir Angin dan Kesunyian Menyapa

Di samping sebagai atlet, Faisal bekerja di sebuah warung kopi di kawasan Jalan AMD, Batoh, Banda Aceh.

Ia memiliki keahlian meracik kopi saring dan kopi arabica, yang pengalaman itu dia dapatkan di warung temannya di  Gampong Tungkop.

Kehidupan Muhammad Faisal ini dari awal sudah terlihat ingin menjadi orang yang mandiri.

Di saat masih kelas V SD, ia sudah mandiri dan bekerja sebagai tukang doorsmer sepeda motor di Gampong Tungkop.

Ia biasanya bekerja selepas pulang sekolah langsung membuka seragam sekolah dan bekerja sebagai pekerja doorsmer.

Pekerjaan berat ini dia kerjakan sampai dirinya sekolah tingkat MTs Tungkop dan kemudian dia tidak melanjutkan ke jenjang tingkat SLTA dan dia memilih bekerja dari pada bersekolah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved