Berita Gayo Lues
Begini Kronologis Robohnya Pesantren Ruhul Azham Blangkejeren Hingga Satu Santri Terkena Paku
Ustaz Pane menceritakan kronologis musibah ini bahwa terjadi sekitar 10 menit menjelang masuk waktu shalat Magrib.
Penulis: Rasidan | Editor: Mursal Ismail
Ustaz Pane menceritakan kronologis musibah ini bahwa terjadi sekitar 10 menit menjelang masuk waktu shalat Magrib.
Laporan Rasidan | Gayo Lues
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Delapan santri Pesantren Ruhul Azham, Desa Gunyak, Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues (Galus), harus dilarikan ke Puskesmas Blangkejeren.
Pasalnya mereka jadi korban robohnya salah satu bangunan berkonstruksi kayu di pesantren itu akibat hujan deras, Jumat (28/8/2020) sekitar pukul 18.15 WIB atau jelang shalat Magrib.
Bahkan seorang di antara mereka harus dirujuk ke RS karena luka berat diduga terkena paku.
Pimpinan Pondok Pesantren, Ruhul Azham, Ustaz Julianto Pane yang biasa dipanggil Ustaz Pane mengatakan, bangunan yang roboh di pondok itu adalah sebuah balai (mushala).
Ustaz Pane menceritakan kronologis musibah ini bahwa terjadi sekitar 10 menit menjelang masuk waktu shalat Magrib.
• Kia Sonet Mulai Diuji, Pertanda Segera Meluncur di Indonesia
• Soal Kasus Replanting Kelapa Sawit di Aceh Barat, Penegak Hukum Diminta Bertindak Cepat
• Niat Puasa Asyura 10 Muharram (Sabtu 29 Agustus 2020), Ini Keutamaan Puasa di Bulan Muharram
Bangunan itu roboh di bagian lantai dua, sehingga ambruk ke bawah menimpa sekitar 41 santri.
Ustaz Pane mengakui delapan santri mengalami luka-luka sehingga harus dilarikan ke Puskesmas Blangkejeren.
Bahkan seorang di antaranya harus dirujuk ke RS karena luka berat diduga terkena paku.
"Sedangkan yang lainnya saat ini sudah dikumpulkan di rumah pimpinan pesantren," kata Ustaz Julianto.
Berikut nama dan alamat delapan santri itu yang diperoleh Serambinews.com dari petugas Puskesmas Blangkejeren.
Arpan Adha (13) asal Kumbang Jaya, Aceh Tenggara, Raihan Angga Putra (13) asal Blangtegulun, Blangkejeren, Sahimin (15) asal Pepelah Pining, M Firza Ketaren (12) asal Ujungdah Blangkejeren.
Kemudian Alga Johandri (12) asal Tujung Kutapanjang, Firzan (12) asal Pasir Putih Pining, M Bastian (14) asal Tampeng, dan Yudhi Ilham (15) asal Tujung Kutapanjang.
Namun, Serambinews.com belum mengetahui siapa seorang di antara mereka yang luka parah diduga terkena paku dan harus dirujuk ke RS.
• Vespa Bergaya Sporty S 125 Resmi Diluncurkan, Dibandrol Rp 39 Juta

Hujan deras
Serambinews.com pada kesempatan pertama memberitakan, hujan deras merobohkan salah satu bangunan berkonstruksi kayu di Pondok Pesantren Ruhul Azham, Desa Gunyak, Kecamatan Blangkejeren, Gayo Lues (Galus).
Akibat musibah pada Jumat (28/8/2020) sekitar pukul 18.15 WIB, sejumlah santri yang menempati balai yang roboh itu ikut tertimpa bangunan dari kayu ini.
Akibatnya mereka mengalami luka ringan, sehingga harus dilarikan ke Puskesmas Blangkejeren.
Informasi diperoleh Serambinews.com, bangunan yang roboh tersebut merupakan balai (tempat tawajoh) yang ditempati santri laki-laki (santriwan).
Informasi disampaikan pimpinan pondok pesantren ini Ustaz Julianto Pane itu juga menyebar cepat melalui berbagai Grup WhatsApp di Gayo Lues.
"Sejumlah santri yang tertimpa bangunan itu mengalami luka ringan di kepala dan di tubuhnya," kata seorang wali santri. (*)