Luar Negeri
Turki Dapat Kecaman Keras, Pengacara Wanita Kurdi Tewas Seusai Mogok Makan 238 Hari di Penjara
Turki mendapat kecaman keras atas kematian seorang pengacara wanita muda Kurdi. Korban bernama Ebru Timtik \memulai mogok makan tujuh bulan
SERAMBINEWS.COM, ISTANBUL - Turki mendapat kecaman keras atas kematian seorang pengacara wanita muda Kurdi.
Korban bernama Ebru Timtik \memulai mogok makan tujuh bulan setelah dipenjara atas tuduhan terkait teror.
Dia meninggal di rumah sakit Istanbul Turki setelah melakukan mogok makan 238 hari di penjara Turki untuk menuntut keadilan.
Pada 2019, Pengadilan Istanbul menjatuhkan hukuman kepada Timtik dan 17 pengacara lainnya.
Atas tuduhan membentuk dan menjalankan kelompok teror dan keanggotaan organisasi teror.
Timtik, yang awalnya ditahan pada September 2018, dijatuhi hukuman 13,5 tahun penjara.
Dia langsung untuk melakukan mogok makan pada Februari 2019.
Pengacara lain, Aytac Unsal, yang memulai mogok makan pada saat yang sama, masih ditahan di rumah sakit Istanbul.
Kematian Timtik memicu kecaman dari pengamat internasional, aktivis hak asasi manusia dan pemimpin politik Turki
Mereka menuduh pemerintah Turki menutup telinga terhadap pengadilan yang adil.
Timtik, dari Provinsi Dersim tenggara Turki, yang penduduknya sebagian besar adalah Kurdi-Alawit, dituduh menjadi anggota Partai Pembebasan Rakyat Revolusioner yang dilarang.
• Superstar Bollywood Aamir Khan Dipecat Oleh Produser, Temui Ibu Negara Turki Jadi Kontroversi Besar
• VIDEO - Tentara Turki Gelar Operasi Antinarkoba, Musnahkan Ladang Ganja Milik Kelompok PKK
• Kangana Tuduh Aamir Khan Berstandar Ganda, Keluhkan Intoleransi di India, Tetapi Kunjungi Turki
Selama persidangan awal, hakim memutuskan untuk melepaskan pengacara yang ditahan sambil menunggu persidangan.
Tetapi membatalkan keputusan mereka dalam waktu 24 jam berdasarkan pernyataan dari saksi yang tidak disebutkan namanya.
Permohonan pembebasan pengacara ditolak oleh pengadilan Istanbul bulan lalu.
Meskipun laporan medis memperingatkan kesehatannya yang memburuk dan risiko tetap di penjara.
