Kupi Beungoh
“Aceh Carong” Telah Pergi Bersama Irwandi ke Pulau Jawa (Bagian 2 - Habis)
Kalau benar ada “permainan” dengan angka-angka yang naik turun seperti “bukit barisan”, maka sang petugas sedang akan mencelakakan bosnya.
Berbagai kepustakaan pandemi mensyaratkan “kepercayaan public” kepada otoritas sebagai syarat yang sangat penting dalam penanganan pandemi.
Seorang teman saya , pakar biostatistik dan epidemologi di luar Aceh, yang rajin mengikuti pandemi di Aceh sekali waktu pernah mengirim WA ke saya, atas rilis data harian kasus positif Covid-19 Aceh.
Isinya sangat pendek dan sederhana. “Numbers never lie, they tell the truth.”
Angka-angka selalu jujur, tidak pernah bohong.
Apa buktinya dalam kasus Aceh? Kalau angka awal positif Covid-19 yang dikirim ke pemerintah pusat adalah “benar” dan “jujur”- yang membuat Aceh dua kali juara, kasus positif mendekati 1500 tidak akan terjadi seperti hari ini.
Namun, karena cara pengambilan data yang salah, dan pasti disadari oleh pelaksana, akhirnya angka berbicara sendiri.
Setelah bersabar selama 111hari angka nol menjadi 100.
• VIDEO - Aktor Black Panther Meninggal di Usia 43 Tahun, Kanker Usus Besar Penyebab Kematiannya
• Ketegangan AS-China Dapat Memicu Perang Dunia 3, ASEAN Bisa Terseret
Dalam masa 2 minggu setelah itu menjadi 200, dan kemudian 3 hari kemudian menjadi 300.
Angka itu terus bertambah dan bertambah sampai hari ini mencapai angka mendekati 1500.
Yang mesti dicatat benar pada saat ini adalah berapa hari total yang dibutukan untuk mencapai angka 1000 kedua, setelah itu 1000 ketiga, dan seterusnya.
Kalau tidak ada upaya serius membendung penyebaran, berdoa saja untuk tidak terjadi penambahan setiap 1000 kasus dalam waktu yang semakin cepat.
Kalau tidak dihentikan virus ini akan terus begerak yang menuruti kaedah ilmu pengetahuan, baru akan berhenti ketika sudah mampu menulari 60-80 persen populasi penduduk Aceh.
Inilah yang disebut dengan kondisi “herd immunity”-immunitas kelompok.
Kita tidak bisa membayangkan berapa “korban” yang akan terjadi kalau jalan virus mencapai “herd immunity” tidak dibendung dengan sekuat-kuatnya.
Hanya dua jalan yang tersedia untuk membendung maraknya perkembangbiakan Covid-19, yakni memutuskan mata rantai penularan.
• 1 Juta Masker Bantuan Presiden akan Dibagi Se-Aceh, Mobil Dinas Pemprov Aceh Wajib Tempel Stiker Ini