5 Penyakit yang Terbukti Secara Medis Mampu Disembuhkan dengan Ganja, Termasuk Epilepsi

Berikut beberapa penelitian yang menjadi bukti manfaat ganja untuk beberapa penyakit baik fisik maupun psikis.

Editor: Amirullah
WARTA KOTA/NUR ICHSAN
ilustrasi ganja untuk obat 

SERAMBINEWS.COM - Masih picu pro kontra, ganji terbukti secara medis mampu untuk sembuhkan sejumlah penyakit ini.

Penggunaan ganja sebagai tanaman obat masih menjadi sesuatu yang kontroversial di Indonesia.

Pasalnya, menggunakan dan memiliki ganja di Indonesia dianggap sebagai perbuatan ilegal.

Ganja merupakan salah satu jenis narkotika golongan I, berdasarkan Undang-undang No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika (UU Narkotika).

Namun, beberapa negara justru melegalkan penggunaan ganja.

Negara seperti Kanada, Uruguay, Jamaika, Thailand, bahkan Korea Utara yang tertutup pun melegalkan penggunaan mariyuana.

Alasannya adalah banyaknya hasil penelitian yang mendukung manfaat ganja dalam berbagai penggunaan medis.

Namun demikian, penggunaan ganja untuk keperluan medis hanya berlaku sesuai porsi dan dianjurkan oleh dokter.

Dijamin Ampuh! 4 Bahan Alami Ini Bisa Dipakai untuk Menghilangkan Uban Tanpa Merusak Kulit Kepala

Heboh, Penggali Kubur di Pidie Jaya Temukan Ratusan Uang Logam Inggris, Terbalut dengan Kain Putih

()Daun ganja (Kompas Internasional)

Lantas, apa saja penyakit yang diberikan terapi atau obat berupa ganja?

Berikut beberapa penelitian yang menjadi bukti manfaat ganja untuk beberapa penyakit baik fisik maupun psikis.

1. Anti-nyeri neuropatik

Nyeri neuropatik merupakan sebutan untuk menggambarkan rasa nyeri akibat kerusakan pada saraf.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal CMAJ pada Oktober 2010 menemukan bukti mengisap marijuana mampu meredakan nyri neuropatik.

Penelitian tersebut melibatkan 23 peserta usia dewasa yang mengalami nyeri neuropatik pasca-trauma atau pasca-operasi besar.

Mereka diminta mengisap dosis 25 mg tonggal melalui pipa tiga kali sehari selama 5 hari.

Setelahnya, intensitas nyeri yang dirasakan peserta diukur menggunakan skala numerik.

Hasilnya, intensitas nyeri berkurang sugnifikan.

Selain itu, peserta mengalami peningkatan kualitas tidur.

Namun demikian, studi mengenai keamanan metode ini harus dilakukan lebih lanjut.

10 Anggota KKB Pimpinan Purom Wend Menyerahkan Diri, Ngaku Gabung dengan OPM Karena Diancam

Mitos Bisa Bikin Darah Tinggi, Daging Kambing Ternyata Menyehatkan Jika Diolah dengan Benar

2. Radang usus kronis

Tanaman ganja dilaporkan menghasilkan efek menguntungkan bagi pasien dengan penyakit radang usus.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Gastroenterology Hepatology tahun 2013 melakukan uji kontrol terkait hal tersebut.

Mereka merekrut 21 pasien radang usus kronis yang dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama diminta untuk mengisap ganja, sedangkan kelompok kedua diminta mengisap plasebo (obat kosong).

Hasilnya, selama 8 minggu perawatan, kelompok pertama dilaporkan mengalami peningkatan nafsu makan dan tidur tanpa efek samping yang signifikan.

3. Terapi PTSD

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Behavioural Pharmacology 2016 lalu membuktikan manfaat ganja untuk terapi gangguan stress pasca-trauma (PTSD).

Studi terdahulu juga menunjukkan bahwa pengobatan dengan cannabinoid (zat dalam ganja) mampu menurunkan gejala PTSD termasuk meningkatkan kualitas tidur, mengurangi frekuensi mimpi buruk, dan mengurangi hyperarousal (stres kronis).

Kesimpulan penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Israel itu menegaskan agen cannabinoid menawarkan manfaat terapeutik untuk PTSD.

35 Ucapan Selamat Ulang Tahun Islami Lengkap dengan Doa Barakallahu Fii Umrik

Sebut Komplek Perumahan Bumi Landasan Ulin Angker, Ternyata Hoaks, Selebgram Cantik Ini Minta Maaf

4. Epilepsi

Ganja juga diketahui punya manfaat untuk kondisi neurologis lain, yaitu epilepsi. Sejumlah penelitian menunjukkan hasil tersebut.

Bahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui obat bernama Epidiolex yang mengandung cannabidiol untuk mengobati kejang akibat epilepsi.

Epidiolex sendiri merupakan ekstrak ganja murni (98 persen berbasis minyak).

Dalam uji klinis terkontrol, hasil studi menunjukkan pemberian epidiolex mampu menurunkan gejala kejang lebih cepat dibanding obat lain.

Studi FDA itu juga didukung oleh penelitian tahun 2017 dan 2018 di New England Journal of Medicine.

5. Multiple sclerosis

Multiple sclerosis ditandai dengan terganggunya komunikasi antara otak dan tubuh. Gejala yang paling mudah dikenali adalah penglihatan mulai kabur hingga kelemahan otot.

Sebelumnya, penyakit ini sulit diobati.

Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology memberi harapan baru.

Perawatan yang ditawarkan oleh penelitian itu adalah pil ganja medis.

Pil ganja hanya diberikan sebagai bentuk komplementer atau tambahan dari jenis pengobatan lain.

Dengan kata lain, terapi ini belum bisa terbukti berdiri sendiri.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Resa Eka Ayu Sartika)

Artikel ini telah tayang di tribunnewswiki.com dengan judul Masih Jadi Pro Kontra, Ganja Terbukti Secara Medis Sembuhkan 5 Penyakit Ini, Termasuk Epilepsi

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved