Berita Luar Negeri

Turki Dapat Ancaman, ISIS Rencanakan Serangan ke Masjid Hagia Sophia, Intelijen Langsung Beraksi

"Daesh (senior ISIS) yang disebut 'Amir Turki' telah ditangkap dan ditahan dengan memiliki sebuah rencana penting,”

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
AFP/Ozan KOSE
Seorang pria yang berbalut bendera Turki mengunjungi Masid Hagia Sophia saat pelaksanaan shalat Jumat (24/7/2020) pertama di Istanbul. 

SERAMBINEWS.COM - Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan pada hari Rabu (2/9/2020) bahwa ISIS telah merencanakan serangan ke Masjid Hagia Sophia.

Pada hari sebelumnya, Selasa (1/9/2020), Soylu mengumumkan bahwa Turki telah menangkap seorang anggota senior ISIS.

"Daesh (senior ISIS) yang disebut 'Amir Turki' telah ditangkap dan ditahan dengan memiliki sebuah rencana penting,” katanya.

Soylu mengatakan bahwa, nama senior ISIS itu adalah Mahmut Ozden, menurut laporan Anadolu Agency.

Anadolu Agency awalnya mengatakan bahwa Ozden telah mengorganisir kelompok yang terdiri dari 10-12 orang untuk terlibat dalam kegiatan protes.

Namun kelihatannya kegiatan kelompok tersebut lebih serius.

Soylu mengatakan, berkat pengumpulan intelijen Turki sendiri sehingga dapat membekuk anggota ISIS itu tanpa bantuan badan intelijen lainnya.

Malaysia Tak Akan Ekstradisi Muslim Uighur ke Tiongkok, Bahkan jika China Memintanya

Kisah Mantan Napi Teroris Aceh yang Mencari Asa untuk Kembangkan Usaha Pepaya California

Dia menyatakan bahwa pada 18 Agustus 2020, anggota ISIS Huseyin Sagır telah ditangkap, dan ini yang menyebabkan penangkapan Ozden pada 20 Agustus 2020.

Huseyn Sagir merupakan teroris ISIS yang berencana untuk menyerang Lapangan Taksim yang terkenal di Istanbul.

Investigasi itu menghasilkan keterangan Sagir menerima instruksi dari Ozden, yang sudah membentuk sejumlah kelompok teroris.

Mereka mempunyai tugas untuk menyebar di kawasan pedesaan, termasuk melakukan perekrutan anggota baru, membeli bahan, hingga akomodasi.

Dari pernyataan Sagir itulah, pihak keamanan melancarkan operasi yang mematahkan sel teror aktif yang mendapat perintah dari Ozden.

Kepolisian mengungkapkan, Ozden segera dibawa ke Penjara Silivri yang berlokasi di Istanbul setelah mendapat perintah pengadilan.

Berdasarkan dokumen pengadilan, pria berusia 48 tahun itu mengaku menerima 7.000 dollar AS (Rp 103,3 juta) untuk setiap orang yang dia rekrut.

Enam Anggota ISIS Perekrut Pemuda Muslim di Medsos Diadili di New Delhi, Pelaku Menyesal

DK PBB Pimpinan Indonesia Keluarkan Resolusi Penanganan ISIS, AS Langsung Veto

Ozden sebelumnya pernah ditahan pada 2017 karena merekrut anggota, tetapi saat itu dia dilepaskan dengan status pengawasan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved