Liga Inggris

Pakai Trik Ini Liverpool Bisa Kalah di Lapangan Hijau, Begini Analisisnya  

Jika Anda berkata kepada Liverpool, apa yang Anda inginkan dari Leeds United dari Marcelo Bielsa pada hari Sabtu, Klopp ingin mereka bermain dari bela

Editor: Ansari Hasyim
TWITTER LIVERPOOL FC
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp dan para pemainnya saat menerima trofi Liga Champions 2018-2019, setelah menag 2-0 atas Tottenham Hotspur pada laga final yang berlangsung di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Sabtu (1/6/2019) atau Minggu dini hari WIB. 

SERAMBINEWS.COM - Legenda Liverpool, Graeme Souness, membeberkan panduan untuk mengalahkan pasukan Juergen Klopp pada musim 2020-2021.

Liverpool mengakhiri musim 2019-2020 dengan raihan gelar Liga Inggris pertama mereka setelah menanti 30 tahun lamanya.

The Reds, julukan Liverpool, sukses menjuarai kompetisi tersebut dengan bertengger di puncak klasemen akhir dengan keunggulan 18 poin atas rival terdekat mereka, Manchester City.

Ketangguhan pasukan Juergen Klopp pada musim lalu telah menimbulkan kekhawatiran bagi klub-klub saingan mereka.

Akan tetapi, sebuah panduan tampaknya bisa membantu klub-klub tersebut untuk menghadapi sang juara bertahan.

Uniknya, panduan tersebut datang dari sumber yang tidak terduga, yaitu legenda Liverpool, Graeme Souness.

Souness, yang bermain untuk Liverpool selama enam tahun (1978-1984) sebelum melatihnya selama tiga tahun (1991-1994), menjalin hubungan yang dekat dengan klub berjulukan The Reds itu.

Dia juga melontarkan pujian kepada tim Juergen Klopp, yang mampu memberikan gelar liga yang tidak dapat diraih oleh tim Liverpool lain selama 30 tahun terakhir.

Dua Pria Imigran Rohingya yang Terdampar di Lhokseumawe Berusaha Kabur

Ini Jumlah Rohingya yang Terdampar di Pantai Ujong Lhokseumawe

Satu Imigran Rohingnya Dilarikan ke Rumah Sakit, Mengeluh Sesak di Dada

Namun, Souness yakin bahwa ada cara bagi mereka untuk dikalahkan.

Menurut sosok berusia 67 tahun itu, hal pertama yang perlu dilakukan klub lawan untuk mengalahkan Liverpool adalah menyesuaikan etos kerja mereka.

"Hal pertama adalah bekerja lebih keras daripada orang-orang yang Anda lawan, dan semuanya harus melakukan itu," kata Souness dalam kolomnya di The Times, dikutip BolaSport.com dari TalkSPORT.

"Bukan kebetulan bahwa tim-tim yang mengalahkan mereka sebelum virus corona menghentikan kompetisi, Napoli, Atletico Madrid, dan Watford, adalah tim yang siap untuk melakukan perubahan yang tepat. "

"Musim lalu, Liverpool adalah yang terbaik di liga, tetapi juga tim yang paling tidak disukai semua orang."

"Hal berikutnya yang harus Anda siap lakukan adalah memenangi lini tengah mereka dalam pertarungan fisik. Mereka ingin menindas Anda, jadi Anda harus melawan mereka."

"Itu harus menjadi titik awal Anda karena mereka adalah tim penggerak dan Anda akan selalu berada dalam pertarungan fisik, apakah itu dengan Georginio Wijnaldum, Jordan Henderson, James Milner atau Fabinho."

"Anda harus menghadapi tantangan itu secara langsung dan kemudian, ketika Anda mendapatkan bola, Anda harus menjaganya di bawah tekanan, seperti yang dilakukan Atletico."

Jordan Henderson mengangkat trofi Si Kuping Besar seusai Liverpool memastikan diri menjadi juara Liga Champions dengan mengalahkan Tottenham Hotspur di Stadion Wanda Metropolitano, 1 Juni 2019. (AFP/PAUL ELLIS)
Jordan Henderson mengangkat trofi Si Kuping Besar seusai Liverpool memastikan diri menjadi juara Liga Champions dengan mengalahkan Tottenham Hotspur di Stadion Wanda Metropolitano, 1 Juni 2019. (AFP/PAUL ELLIS) (AFP/PAUL ELLIS)

"Anda harus secara teknis cukup baik untuk menjaga penguasaan bola saat mereka mengejar Anda di lini tengah," ucap Souness menambahkan.

Selain itu, Souness juga menjelaskan bahwa klub-klub rival Liverpool itu harus menyoroti bek sayap pasukan Juergen Klopp.

Pasalnya, The Reds mengandalkan bek sayap untuk menciptakan kreativitas di lapangan.

"Jika ada yang namanya bek sayap palsu, maka Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson yang melakukannya," ujar peraih tiga gelar Liga Champions bersama Liverpool saat menjadi pemain ini.

"Pasalnya, mereka benar-benar pemain lini tengah ekstra, jadi Anda harus menghentikan mereka melewati garis tengah dan memberikan assist."

"Mereka memiliki energi yang sama pada menit ke-90 seperti pada lima menit pertama."

"Saya akan tergoda untuk mencoba pemain yang lebih berpikiran defensif, pekerja keras di sana untuk melawan mereka."

"Jika Anda dapat membatasi pasokan dan pengaruh Alexander-Arnold dan Robertson, itu adalah titik awal yang baik untuk menghentikan mereka."

"Ciptakan sedikit keraguan, sehingga mereka tidak tahu sejak awal bahwa mereka bisa mencuri bola dari Anda di sepertiga pertahanan Anda."

"Jika Anda ingat pertandingan pertama musim lalu di Anfield, Norwich City memiliki banyak bola dan terlihat tampil bagus, tapi berapa skor akhirnya? 4-1. "

"Jika Anda berkata kepada Liverpool, apa yang Anda inginkan dari Leeds United dari Marcelo Bielsa pada hari Sabtu, Klopp ingin mereka bermain dari belakang karena itu memainkan kekuatan mereka."

"Anda harus membuat mereka mundur satu yard dan tiba-tiba Anda bisa melakukan operan, tetapi Anda juga harus menjadi tim yang baik secara teknis untuk melakukan itu."

"Jika Anda terus memberikannya dengan gampang, jam terus berdetak dan hanya masalah waktu sebelum mereka menghukum Anda," tuturnya mengakhiri.(*)

Berita ini sudah tayang di bolasport.com dengan judul Legenda Liverpool Beri Panduan untuk Kalahkan Pasukan Juergen Klopp

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved