Update Corona di Langsa
Kantor BPJS Kesehatan Langsa Hentikan Pelayanan Tatap Muka, Dua Karyawan Reaktif Covid-19
Pelayanan di BPJS Kesehatan dialihkan ke sistem online, pelayanan di Kantor BPJS Kesehatan ini akan dibuka kembali tanggal 21 September 2020.
Penulis: Zubir | Editor: Mursal Ismail
Pelayanan di BPJS Kesehatan dialihkan ke sistem online, pelayanan di Kantor BPJS Kesehatan ini akan dibuka kembali tanggal 21 September 2020.
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Kantor BPJS Kesehatan Langsa menghentikan sementara pelayanan tatap muka di kantor itu, mulai Rabu (9/9/2020).
Hal ini menyusul dua karyawan kantor tersebut reaktif covid-19 setelah dilakukan rapid test.
Pelayanan di BPJS Kesehatan dialihkan ke sistem online, pelayanan di Kantor BPJS Kesehatan ini akan dibuka kembali tanggal 21 September 2020.
Kepala Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Kota Langsa, Charles Verry Junaidi, SH, AAAK, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Rabu (09/09/2020).
"Mulai hari ini (Rabu-red) pelayanan secara tatap muka terpaksa kami hentikan, dan pelayanan dialihkan ke sistem daring," kata Charles.
• Larang Suami Nikah Lagi Adalah Tipu Daya Setan dan Bisa Masuk Neraka, Ini Penjelasan Ummi Wahyuni
• Keuchik Aceh Utara Pembawa Kabur dan Habiskan Dana Desa di Malaysia Mulai Diadili, Ini Tuntutannya
• Suara Tangisan Terdengar oleh Polisi dari Sebuah Kamar, Ternyata Sangat Memprihatinkan
Charles menambahkan, penutupan sementara pelayanan secara tatap muka di Kantor BPJS Kesehatan Kota Langsa dihentikan sementara, mengikuti petunjuk protokol kesehatan ditetapkan pemerintah.
Pasalnya adanya dua karyawan di Kantor BPJS Kesehatan setempat reaktif covid-19, setelah dilakukan rapid test oleh petugas medis Puskesmas Langsa Barat, Selasa (8/9/2020).
"Total 42 orang pegawai/karyawan BPJS Kesehatan Kota Langsa yang dirapid test, dan dua orang di antaranya dinyatakan reaktif setelah dirapid test kemarin (Selasa-red).
Pelayanan tatap muka akan kembali dilakukan dan Kantor BPJS Kesehatan akan dibuka kembali tanggal 21 September 2020. Kantor BPJS Kesehatan ini juga dilakukan penyemprotan cairan disinfektan," imbuhnya.
Jasa Raharja juga tutup
Seperti diberitakan sebelumnya, tak hanya Kantor Pelayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Langsa, Kantor PT Jasa Raharja juga tutup sementara sejak Rabu (9/9/2020) hingga Senin (14/9/2020).
Hal ini menyusul satu karyawan PT Jasa Raharja Langsa yang juga bertugas di Kantor Samsat Langsa positif Covid-19 sesuai hasil swab.
Kantor Jasa Raharja akan dibuka kembali pada Selasa (15/9/2020), namun selama penutupan tersebut pelayanan Jasa Raharja dialihkan ke Rumah Dinas setempat.
Kepala PT Jasa Raharja Langsa, Dedy Rachmad SE, mengatakan, pelayanan di Kantor Jasa Raharja ini ditutup sementara hingga tanggal 14 September dan beroperasional kembali pada tanggal 15 September 2020.
"Hal ini dilakukan sesuai protokol penanganan covid-19, dan selama penutupan tersebut pelayanan dialihkan ke rumah dinas," ujarnya.
Dia menambahkan, penutupan sementara dilakukan untuk sterilisasi kantor dikarenakan ada satu karyawan yang bertugas di UPTD BPKA Wilayah VIII atau Samsat Langsa terdeteksi terpapar virus corona.
Karyawan bersangkutan telah melakukan isolasi mandiri sejak dilakukan rapid test dengan hasil reaktif, pada tanggal 31 Agustus 2020 lalu.
Karyawan menjalani isolasi mandiri tersebut sesuai arahan dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Langsa untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus corona.
"Untuk pegawai Jasa Raharja Langsa lainnya juga sudah dilakukan rapid test, dan Alhamdulillah semuanya non reaktif," tutup Dedy Rachmad.
Sebelumnya diberitakan, Kantor UPTD Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) Wilayah VIII Langsa atau lebih dikenal Kantor Pelayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Langsa tutup.
Penutupan sementara ini sejak Rabu (9/9/2020) dan akan dibuka kembali, Senin (14/9/2020).
Penutupan pelayanan untuk sementara ini menyusul adanya seorang mitra kerja di UPTD BPKA Wilayah VIII dari Kantor Jasaraharja yang bertugas di Kantor Samsat itu dilaporkan positif Covid-19 sesuai hasil swab.
Selain itu, tiga petugas UPTD BPKA Wilayah VIII atau Samsat Langsa yang dilakukan rapid test pihak medis Dinkes melalui Puskesmas Langsa Barat, Selasa (8/9/2020) hasilnya reaktif covid-19.
Kepala UPTD BPKA Wilayah VIII, Anuar, kepada Serambinews.com, Rabu (9/9/2020) mengatakan, pelayanan di Kantor UPTD Wilayah VIII ini terpaksa ditutup sementara, dan rencananya akan dibuka, Senin (14/9/2020).
Pelayanan di Samsat dihentikan sementarawa waktu ini, karena ada 3 orang petugas di Samsat setelah dilakukan rapid test kemarin (selasa-red) hasilnya reaktif covid-19.
"Semua petugas Samsat yang dilakukan rapid test ada 32 orang terdiri dari pegawai, tenaga kontrak, mitra kerja yaitu petugas Kepolisian dan Jasaraharja, dengan hasil 3 orang yang reaktif," jelasnya.
Sesuai petunjuk protokol kesehatan dan Satgas Covid-19 Kota Langsa, tambah Anuar, maka tiga petugas Samsat wajib melakukan isolasi mandiri selama 14 hari atau hingga mereka nonreaktif hasil rapid test lanjutan ke depan.
Dia menjelaskan, tapid test semua petugas Samsat (UPTD BPKa Wilayah VIII) dilakukan, menyusul adanya 1 petugas berstatus mitra kerja Samsat setempat dari Jasaraharja, dinyatakan positif covid-19.
Hasil positif covid-19 itu diketahui setelah yang bersangkutan melakukan swab mandiri pada tanggal 3 September 2020 di RS Prima Inti Medika PT PIM di Aceh Utara.
Hasilnya yang positif itu baru diketahui pada Selasa (8/9/2020).
"Mulai tanggal 31 Agustus lalu, mitra kerja ini sudah tidak masuk bekerja di Samsat, karena ia mulai sakit.
Waktu itu ia juga melakukan rapid test dan hasiknya reaktif, sehingga tanggal 3 September ia langsung melakukan swab ke RS Prima Inti Medika," sebutnya.
Sementara Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Langsa, Yanis Prianto, mengatakan semua petugas Samsat sudah melakukan rapid test pada Selasa (08/09/2020), hasilnya tiga orang reaktif.
Sesuai prokes, pihak Satgas telah melakukan koordunasi dengan pimpinan di samsat agar 3 orang yang reaktif wajib melakukan isolasi mandiri dan akan terus mendapatkan kobtrol atau pengawasan petugas kesehatan.
"Selain itu, kantor Samsat tersebut juga harus dilakukan penyemprotan disinfektan, dan sesuai laporan mereka Kantor Samsat sejak hari ini ditutup sementara," terangnya.
Kemudian terkait ada seorang petugas di Kantor Samsat Langsa itu yang positif covid-19, saat ini pihaknya masih menunggu laporan dari pihak Satgas Covid-19 Provinsi Aceh.
Namun informasi sementara didapat pihaknya, yang bersangkutan bukan beralamat di Kota Langsa tapi hanya bertugas di Samsat dan dia berstatus petugsa Jasaraharja yang ditugaskan ke Samsat setempat. (*)
Persiapkan ruang islasi
Sementara itu, Wakil Wali Kota Langsa, Dr H Marzuki Hamid MM, mengatakan Pemko akan terus melakukan sejumlah langkah antisipasi penanganan kemungkinan lonjakan pasien covid-19.
Marzuki Hamid, menyampaikan hal ini saat melihat pelayanan di Puskesmas Langsa Timur, Rabu (9/9/2020).
"Selain di RSUD Langsa, pemerintah setempat juga menyiapkan tambahan ruang isolasi darurat bagi pasien covid-19 untuk Orang Tanpa Gejala (OTG)," kata Marzuki.
Kedatangan Wakil Wali Kota Langsa ini didampingi Kadiskes Langsa, dr Herman dan Kapus Langsa Timur, dr. Mahlidayani SKM.
Adapun ruang isolasi yang dipersiapkan itu adalah ruang rawat inap pasien terkonfirmasi covid-19 dengan status OTG, di UPTD Puskesmas Langsa Timur.
Total ada 16 kamar inap di Pukesmas Langsa Timur dan bisa menampung pasien 32 orang.
Jika ke depan hal tidak diinginkan terjadi adanya lonjakan kasus covid-19, maka pasien akan ditempatkan di Puskesmas ini.
"Misalkan bagi pasien covid-19 status OTG tidak ada tempat untuk isolasi mandiri, mereka akan lebih aman ditempatkan di ruang Puskesmas Langsa Timur ini yang telah teredia fasilitas semuanya," sebitnya.
Sementara Kadiskes Kota Langsa, dr Herman,mengatakan semua fasilitas kesehatan di UPTD Puskesmas Langsa Timur termasuk sumber daya manusia (SDM) sudah cukup memadai sesuai dengan standar perawatan.
Dari 16 ruang inap di Puskemas Langsa Timur ini disediakan 32 tempat tidur atau masing-masing ruang inap ada 2 bet, dan semua fasilitas penunjang perawatan medis telah tersedia.
"Jumlah petugas yang ada di Puskesmas Langsa Timur ini juga mencukupi, dan mereka demua sudah siap bekerja full time jika sewaktu-waktu ada keadaan darurat, " imbuhnya. (*)