Pupuk Subsidi

Atasi Kelangkaan Pupuk Subsidi, Ombudsman Sarankan Pemerintah Aceh Gunakan Dana Otsus

“Dari pada dana otsus terjadi silpa dan dikembalikan ke Pusat, lebih baik digunakan untuk kepentingan rakyat.”

Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Nasir Nurdin
Ombudsman/For Serambinews.com
Rapat Koordinasi mencari solusi terhadap permasalahan kelangkaan pupuk subsidi di Kantor Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Rabu (16/9/2020). 

“Dari pada dana otsus terjadi silpa dan dikembalikan ke Pusat, lebih baik digunakan untuk kepentingan rakyat.”

Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kelangkaan pupuk subsidi untuk petani di Aceh terus berulang setiap tahunnya. Salah satu penyebabnya karena kuota pupuk subsidi tidak sesuai dengan tingkat kebutuhan petani.

Persoalan kelangkaan pupuk ini telah disikapi oleh Ombudsman RI Perwakilan Aceh dengan menurunkan tim tim investigasi ke beberapa kabupaten beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, Rabu (16/9), Ombudsman RI Perwakilan Aceh melakukan rapat koordinasi yang kedua kalinya dengan para stakholder.

Sempat Tegang, Hanya 4 Anggota Keluarga Pasien Covid-19 Meninggal di Abdya yang Diambil Sampel Swab

Setelah Seekor Gajah Mati, Diperkirakan 33 Ekor Gajah Rusak Tanaman Padi di Mila

Rakor kedua tersebut diikuti perwakilan dari PT Pupuk Iskandar Muda, Disperindagkop Aceh, Distanbun Aceh, Biro Ekonomi Setda Aceh, dan juga perwakilan dari PT Petro Kimia Gresik yang merupakan produsen pupuk.

Dalam paparannya, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Dr Taqwaddin menyampaikan bahwa rapat koordinasi merupakan wadah untuk mencari solusi bersama untuk kemaslahatan petani.

"Ini merupakan rakor kedua kalinya yang kita laksanakan,” kata Taqwaddin.

Abdulllah, perwakilan dari Disperindagkop Aceh mengatakan saat ini hanya sekitar 38 persen yang tersedia dari total kebutuhan pupuk masyarakat. Akibatnya terjadi kelangkaan pupuk subsidi untuk petani di lapangan.

Pasien Positif Covid-19 di Banda Aceh Meninggal Capai 37 Orang, Terbanyak di Kecamatan Baiturrahman

Sementara, Fakhrurrazi Kabid Sarpras Distanbun Aceh yang hadir dalam rapat tersebut menegaskan adanya kemungkinan terjadi kelangkaan besar-besaran pupuk subsidi pada akhir tahun ini. 

"Stok hanya tersisa sekitar 33 ribu ton untuk Aceh, sedangkan banyak daerah sedang musim tanam. Ini yang menjadi kekhawatiran akan kelangkaan pupuk nantinya" sebut Fakhrurrazi.

"Namun ada penambahan 1,2 juta ton pupuk subsidi untuk nasional, nanti akan di-break down untuk pembagian. Kita berharap mendapat jatah yang memadai guna menghindari kelangkaan," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Umum PT. PIM, Roehan Syamsul, mengatakan, PT. PIM selaku produsen pupuk yang berlokasi di Aceh memiliki stok yang cukup untuk kebutuhan petani jika ada permintaan tambahan pupuk subsidi dari pemerintah. 

"Perusahaan kami memiliki stok yang cukup untuk subsidi," sebut Roehan. 

"Yang disayangkan kuota pertama untuk Aceh sekitar 74 ribu ton, kemudian direvisi menjadi 56 ribu ton. Sehingga terjadi kekurangan kuota untuk tahun 2020 ini," lanjut Roehan.

BTPN Syariah Serahkan 4.000 Bibit Mangrove ke Aceh Besar

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved