Luar Negeri
AS Kirim Kendaraan Lapis Baja ke Suriah, Seusai Empat Tentaranya Terluka Ditembak Pasukan Rusia
Militer AS telah mengirim enam kendaraan lapis baja dalam misi 90 hari untuk memperkuat pasukannya di Suriah timur.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Militer AS telah mengirim enam kendaraan lapis baja dalam misi 90 hari untuk memperkuat pasukannya di Suriah timur.
Hanya berselang sekitar sebulan setelah empat tentara AS terluka saat bentrok dengan pasukan Rusia di daerah tersebut.
Militer ASmengatakan 100 tentara akan mendamping kendaraan tersebut, lansir AFP, Minggu (20/9/2020).
Saat ini terdapat kurang dari 1.000 tentara AS di Suriah, jumlah yang tetap kira-kira sama sejak berakhirnya serangan militer AS terhadpa ISIS di sebagian besar wilayah Suriah.
Rusia telah mengerahkan pasukan militer ke Suriah untuk mendukung rezim Suriah.
Pasuka AS melakukan patroli dan operasi bersama dengan Pasukan Demokrat Suriah, sebuah milisi yang didukungnya pada 2015 untuk melawan ISIS.
AS dan Rusia sebelumnya pernah bentrok satu sama lain di Suriah, seperti insiden tahun 2017 yang menewaskan sekitar 300 kontraktor militer Rusia.

• Donald Trump Mengaku Ingin Bunuh Presiden Suriah Bashar Al-Assad, Niatnya Dicegah Menteri Pertahanan
"Amerika Serikat tidak mencari konflik dengan negara lain di Suriah, tetapi akan membela pasukan Koalisi jika perlu," kata Kapten Bill Urban, juru bicara Komando Pusat militer AS.
Juga pada Jumat (18/9/2020) Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mendesak Turki untuk menyelidiki kejahatan perang yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang didukungnya di Suriah utara.
Turki mulai meluncurkan operasi militer besar pada tahun 2016 untuk menyingkirkan kelompok milisi Kurdi Suriah,
termasuk SDF yang didukung AS, dari daerah yang mereka kuasai di sepanjang perbatasan Suriah-Turki.
Operasi tersebut termasuk dukungan untuk faksi milisi Suriah lainnya.
Beberapa di antaranya menurut PBB bertanggung jawab atas pola yang mengkhawatirkan dalam beberapa bulan terakhir ini atas berat.
Termasuk penculikan, pembunuhan warga sipil dan pemindahan orang dan properti secara tidak sah.
• Israel Gempur Suriah dengan Serangan Udara, 11 Orang Tewas Termasuk Warga Sipil
“Saya mendesak Turki untuk segera meluncurkan penyelidikan yang tidak memihak, transparan dan independen ke dalam insiden yang telah kami verifikasi."
"Kami meminta penjelasan nasib mereka yang ditahan dan diculik oleh kelompok bersenjata yang berafiliasi dan meminta pertanggungjawaban mereka atas apa yang mungkin terjadi."
"Sejumlah kejahatan di bawah hukum internasional, termasuk kejahatan perang terjadi di daerah itu,” kata omisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah Turki membantah tuduhan tersebut.
Namun, Pemantau HAM Suriah yang memantau konflik, secara konsisten mendokumentasikan tuduhan serupa dengan yang dibuat oleh PBB.
Juga telah mendokumentasikan kejahatan perang potensial yang dilakukan oleh lawan Turki.(*)
• Rusia Tegaskan Tidak Ada Perdamaian Timur Tengah Tanpa Penyelesaian Masalah Palestina