Pedagang Ikan Mengadu ke DPRK Tamiang
Sejumlah pedagang ikan di Pasar Pagi Kualasimpang menuding penyaluran Bantuan Presiden (Banpres) Produktif atau BLT UMKM tidak transparan
* Tak Dapat BLT
KUALASIMPANG – Sejumlah pedagang ikan di Pasar Pagi Kualasimpang menuding penyaluran Bantuan Presiden (Banpres) Produktif atau BLT UMKM tidak transparan. Pasalnya, tak satu pun pedagang yang berjumlah lebih 30 orang tersebut mendapat bantuan sebesar Rp 2,4 juta ini.
Hal ini disampaikan para pedagang ketika beraudiensi ke DPRK Aceh Tamiang pada Rabu (23/9/2020). Nihilnya bantuan ini pun membuat para pedagang ikan ini curiga kalau proses penyaluran yang melalui Datok Penghulu dan Disperindagkop ini diwarnai aksi “main mata”.
“Jangan salahkan kami kalau kami curiga karena faktanya hari ini, tidak satu pun dari kami menerima bantuan UMKM ini,” kata Iriansyah, salah satu pedagang di Ruang Komisi I DPRK Tamiang.
Iriansyah memastikan pihaknya telah melengkapi persyaratan yang dibutuhkan untuk mendapatkan bantuan ini. Dia pun menjelaskan, para pedagang ikan telah membentuk dua kelompok berdasarkan lokasi jualan, pasar atas dan pasar bawah sesuai arahan perangkat kampung.
“Pedagang di atas kami namai kelompok Hijau Daun, ada 19 anggota. Semuanya sampai hari ini belum menerima bantuan,” tegas Iriansyah yang menjadi koordinator Hijau Daun.
Dia meminta DPRK Aceh Tamiang menelusuri kebenaran isu yang menyebutkan banyak penerima bantuan ini tidak memiliki usaha, melainkan hanya bermodalkan proposal. “Katanya banyak yang hanya pakai proposal, tidak ada usahanya. Terus kami yang pedagang asli malah tidak diperdulikan,” sambugnya.
Dalam kesempatan itu, para pedagang meminta DPRK Aceh Tamiang menertibkan pedagang ikan yang membuka lapak di pinggir jalan. Kehadiran pedagang liar ini disebut mereka telah membuat omzet mereka turun drastis. “Apa gunanya dibuat pajak ikan kalau masih dibolehkan jualan di pinggir jalan. Besok kami ada modal jualan di jalan juga, biar sekalin semrawut,” kata pedagang lainnya.(mad)