Breaking News

Pendidikan

Terkait Mutu Pendidikan Aceh Rendah, Disdik Aceh: Mutu Pendidikan Tidak Hanya dari Skor TPS

Ia juga berharap lembaga perguruan tinggi –sebagai pencetak tenaga pendidik—untuk ikut berkontribusi dalam memperbaiki kemampuan lulusan yang memiliki

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
Serambinews.com
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Drs H Rachmat Fitri HD MPA berbincang dengan siswa SMA 8 Subulussalam di Cipare-Pare, Sultan Daulat, Kota Subulussalam saat berkunjung, Kamis (16/7/2020). 

Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Dinas Pendidikan Aceh Rachmat Fitri HD MPA mengatakan tes skolastik untuk siswa-siswi Aceh memang diperlukan.

Namun untuk mengukur standar mutu pendidikan tidak hanya diukur pada besar skor Test Potensi Skolastik (TPS).

Hal itu disampaikan Rachmat Fitri menanggapi pemberitaan tentang ‘Mutu Siswa Aceh Terendah Nasional’ terkait dengan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer - Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Nasional (UTBK - SBMPTN).

Dinas Pendidikan Aceh menilai bahwa skoring yang dirilis oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) harus dilihat secara komprehensif guna mendapatkan sebuah evaluasi yang tepat.

“Skoring Test Potensi Skolastik (TPS) yang kurang menggembirakan itu, tidak bisa dilihat secara parsial dan berdiri terpisah, karena ada beberapa variable lain yang harus dicermati secara proporsional,” ujarnya.

Ia mengakui, capaian yang diperoleh siswa-siswi Aceh merupakan fakta. Katanya, Dinas Pendidikan sendiri menyadari pentingnya kapabilitas para siswa dalam bidang skolastik (TPS) untuk mempersiapkan performanya di perguruan tinggi nanti.

Oleh karena itu, katanya, Dinas Pendidikan Aceh sedang bekerja maksimal.

Ia juga berharap lembaga perguruan tinggi –sebagai pencetak tenaga pendidik—untuk ikut berkontribusi dalam memperbaiki kemampuan lulusan yang memiliki kecakapan skolastik sebagai bekal dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik di sekolah.

Di sisi lain, kata Haji Nanda, Dinas Pendidikan sudah mengantisipasinya dengan membangun kesiapan siswa dalam dua bidang yaitu bidang Tes Potensi Akademik (TPA) dan bidang Tes Potensi Skolastik (TPS).

Hanya saja karena kondisi Pandemi Covid-19, baru satu tahapan, yaitu TPA yang relatif sudah terlaksana.

“Harus kita cermati lebih jauh bahwa standar mutu pendidikan itu tidak diukur dari besaran nilai skor TPS semata. Namun ada beberapa indikator lain yang juga perlu dilihat yaitu keberhasilan pendidikan dalam pencapaian delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan rujukan regulasi yang mengatur tentang tujuan pendidikan itu sendiri,” tandas Haji Nanda.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved