PAD Banda Aceh dari Pelabuhan Berkurang
Pandemi Covid-19 yang melanda Aceh, menyebabkan terganggu sejumlah sektor, termasuk pelabuhan dan pelayaran
BANDA ACEH - Pandemi Covid-19 yang melanda Aceh, menyebabkan terganggu sejumlah sektor, termasuk pelabuhan dan pelayaran. Akibatnya Pendapatan Asli daerah (PAD) Banda Aceh disektor pelabuhan pun berkurang.
Plt Kepala Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh, Aqil Perdana dalam Serambi Podcast bertema “Tetap Berlayar di Tengah Sepinya Penumpang”, Jumat (25/9/2020) mengatakan, pandemi Covid-19 yang melanda Aceh hingga tujuh bulan terakhir menyebabkan pelabuhan sepi dari penumpang.
Kondisi menyebabkan pendapatan retribusi di pelabuhan berkurang, terutama retribusi masuk pelabuhan, hanggar penitipan kendaraan, dan retribusi jasa pemakaian dermaga.
Aqil mengatakan, selama ini pelayaran rute Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh – Pelabuhan Balohan Sabang memang sangat mengandalkan penumpang dari kalangan wisatawan. Namun pandemi telah menghentikan kran wisatawan ke pulau paling barat Indonesia tersebut.
Sehingga sektor pendapatan dari retribusi jadi menurun drastis, karena minimnya penggunaan jasa pelabuhan. Tak hanya itu, beberapa usaha UMKM dan warung yang berada di pelabuhan juga terdampak dari sepinya penumpang, beberapa pelaku uaha terpaksa menutup lapaknya.
Di sisi lain, kata Aqil, meskipun pelabuhan sedang sepi dari aktivitas, namun pihaknya terus melakukan inovasi. Saat ini Pelabuhan Ulee Lheue sudah memberlakukan pembayaran non tunai untuk retribusi masuk/parkir dan pembayaran jasa penitipan kendaraan di hanggar. Program itu merupakan bagian dari Banda Aceh sebagai Smart City.(mun)