Penjualan Batubara tak Terdampak Covid-19
Penjualan batu bara pada Juni hingga September 2020 kembali normal. Sebelumnya, volume penjualannya sempat turun pada awal April 2020
lihat foto
BANDA ACEH – Penjualan batu bara pada Juni hingga September 2020 kembali normal. Sebelumnya, volume penjualannya sempat turun pada awal April 2020 karena pandemic Covid-19 atau virus corona.
Hal ini disampaikan Kepala Teknik Tambang PT Mifa Bersaudara, Adi Risfandi saat menjadi narasumber dalam program Serambi Podcast Edisi Bincang Publik dengan tema Kondisi dan Strategi Industri Tambang di Masa Pandemi Covid-19".
Kegiatan yang berlangsung secara virtual pada Senin (28/9/2020), disiarkan langsung melalui Facebook Serambinews.com yang dipandu Host, News Manager Harian Serambi Indonesia, Bukhari M Ali.
"Juni sampai September 2020 penjualan kembali normal. Kita masih bisa ekspor ke sejumlah negara, dan konsumsi batubara di dosmetik juga masih berjalan seperti ke pabrik semen Lhoknga," kata Adi. Ia menambahkan pada 2018, batubara yang diambil dari perut bumi Aceh Barat tersebut diekspor ke Cina, India, Thailand.
Namun pada 2019 dan 2020 permintaan dari Cina menurun, lebih banyak dikirim ke Thailand dan Vietnam. Terkait wabah Covid-19, adakah berdampak para pengurangan karyawan? Adi mengatakan hingga saat ini belum ada pengurangan karyawan di PT Mifa Bersaudara.
Hal itu karena pihaknya mengedepankan efisiensi dan produktivitas lebih ditingkatkan lagi. "Yang membuat kita survive disaat sekarang adalah dukungan dari semua pihak, termasuk juga pemerintah," katanya. Disamping itu, untuk mencegah penyebaran Covid-19, pihaknya juga menerapkan protocol kesehatan di lingkungan kerja. Para karyawan diwajibkan memakai masker serta diberikan vitamin.(una)
