Berita Banda Aceh
Adopsi Sistem Jepang, Panen Tiram di Alue Naga Naik 10 kali Lipat, Ini Kata Wali Kota Banda Aceh
Modernisasi dengan diadopsi sistem baru oleh Wali Kota Aminullah Usman dari kota Higashimatsushima, Jepang.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nur Nihayati
Modernisasi dengan diadopsi sistem baru oleh Wali Kota Aminullah Usman dari kota Higashimatsushima, Jepang.
Muhammad Nasir | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Gampong Alue Naga, Banda Aceh merupakan kawasan penghasil tiram di Banda Aceh.
Rata-rata warga pesisir ini berprofesi sebagai petani budidaya tiram.
Dulu, budidaya tiram di Alue Naga menggunakan pola lama.
Namun setahun lalu, dilakukan Modernisasi dalam menongkah tiram di Alue Naga.
Modernisasi dengan diadopsi sistem baru oleh Wali Kota Aminullah Usman dari kota Higashimatsushima, Jepang.
Salbiah (59), salah seorang janda mengaku dirinya telah menjadi petani tiram sejak masih kecil.
Ia pun sangat terbantu dengan adanya program tersebut.
• Hebat! Ular Cobra Sepanjang 4 Meter di SMAN 1 Lhoong Berhasil Diamankan Petugas BPBD Aceh Besar
• Razia Semakin Gencar, Pelanggar Protkes Dihukum Denda hingga Push Up
• Antisipasi Covid-19, Muspika Peureulak Timur Sosialisasi Protkes ke Sekolah
Katanya, dari segi hasil tiram yang dulunya berukuran kecil, kini sudah lebih besar dan hasil panen 10 kali lipat lebih banyak.
"Pak Wali, Kami sangat terbantu sekali, sangat bermanfaat kepada kami warga Alue Naga yang sebelumnya belum ada apa-apanya.
Selain hasilnya bisa kami jual, kami juga makan dari hasil ini sendiri.
Kami sangat berterimakasih atas bantuannya Pak Wali," kata Salbiah.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman meninjau langsung lokasi budidaya tiram modern di Gampong Alue Naga, Syiah Kuala, Senin (28/9/2020).
"Budidaya tiram Alue Naga mulai dinikmati warga.
Alhamdulillah, kita melihat panen hasil semakin meningkat.
Tentu kita sangat bersyukur, sangat banyak manfaatnya bagi warga. Apalagi saat ini kita menghadapi masa covid, ekonomi sangat sulit," kata Aminullah.
Program yang digagas Pemerintah Kota ini berhasil merupakan terobosan baru bagi warga sekitar yang mayoritas mata pencariannya menongkah kerang.
Sebagian besar adalah kaum ibu-ibu.
Wali Kota melihat langsung hasil panen dari wadah yang dirangkai dari pipa dan bambu yang digantungi ban mobil bekas dengan luas 10 meter persegi sebanyak 9 petak (keramba). (*)