Internasional
Turki Bertekad Lindungi Wilayahnya di Mediterania Timur, Tempat Cadangan Migas Terbesar Tersimpan
Pemerintah Turki bertekad untuk melindungi hak teritorialnya di Mediterania Timur, tempat eksplorasi minyak dan gas lepas pantai.
SERAMBINEWS.COM, ISTANBUL - Pemerintah Turki bertekad untuk melindungi hak teritorialnya di Mediterania Timur, tempat eksplorasi minyak dan gas lepas pantai.
Bahkan, jika Uni Eropa akhirnya memutuskan untuk menjatuhkan sanksi ke negaranya, kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Turki, Jumat (2/10/2020).
Pejabat senior, yang tidak mau disebut namanya, mengatakan sanksi tidak akan menghalangi Turki untuk mengeksplorasi migas terbesar tersebut, seperti dilansir ArabNews.
Dia mengatakan jika itu terjadi dapat membahayakan dialog yang direncanakan antara Ankara dan Athena mengenai sengketa perbatasan maritim dan hak minyak dan gas.
Peringatan itu datang ketika para pemimpin Uni Eropa memecahkan kebuntuan diplomatik pada Jumat (2/10/2020) pagi dan meyakinkan anggota blok Siprus bahwa mereka akan menghukum Turki.
Khususnya jika melanjutkan operasi di perairan yang disengketakan dengan sanksi bisa datang pada Desember jika provokasi belum berhenti.
• Armenia Tuduh Turki Tembak Jatuh Jet Tempurnya, Azerbaijan dan Ankara Membantah
Sebelum kesepakatan pasca-tengah malam, Siprus telah menuntut sanksi terhadap Turki atas apa yang disebutnya diplomasi kapal perang dan pelanggaran terhadap landasan maritim negara pulau itu.
Ketegangan meningkat sejak fregat Turki dan Yunani bertabrakan di laut pada Agustus 2020 di dekat salah satu kapal eksplorasi Turki.
Meskipun kemudian keadaan telah sedikit mendingin sejak Turki dan Yunani, keduanya anggota NATO, mengatakan akan melanjutkan pembicaraan eksplorasi yang berakhir pada 2016.
• Parlemen Armenia Kecam Keras Keterlibataan Turki dan Serangan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh
"Pembicaraan itu untuk membawa Yunani ke dalam dialog dan akhirnyaYunani setuju untuk itu segera, kemungkinan bulan ini," kata pejabat Turki.
"Tetapi jika Eropa menjatuhkan sanksi, tetap tidak akan menghalangi kami," katanya.
"Sebaliknya hal itu akan meningkatkan tekad kami dan akan menjadi sikap negatif di pihak Uni Eropa,” tambahnya.
“Kami akan melanjutkan program lepas pantai seperti yang telah kami lakukan."
"Sanksi bukanlah cara yang benar."
"Tidak akan menghalangi kami untuk melindungi hak atas landas kontinen kami dan juga hak-hak warga Siprus-Turki,” pejabat itu menambahkan.
• Rusia Desak Turki Dukung Gencatan Senjata Armenia dan Azerbaijan
Berbicara kepada parlemen pada Kamis (1/10/2020), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan lebih suka menyelesaikan perselisihan di Mediterania Timur melalui dialog.
Dia menyatakan tidak mencari ketegangan dan bentrokan di wilayah tersebut.(*)