Luar Negeri
Menterinya Terpapar Corona, PM Malaysia Muhyiddin Yassin Jalani Tes dan Hasilnya Negatif Covid-19
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin telah menjalani pemeriksaan Covid-19 dan hasilnya negatif.
SERAMB INEWS.COM, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin telah menjalani pemeriksaan Covid-19 dan hasilnya negatif.
Demikian Kantor Perdana Menteri Malaysia menyampaikan dalam pernyataannya, Rabu (7/10/2020), seperti dilansir Reuters.
Uji Covid-19 ini dilakukan setelah seorang menteri yang menghadiri pertemuan tingkat tinggi yang diketuai oleh perdana menteri pada hari Sabtu pekan lalu, terjangkit virus corona.
"Perdana menteri saat ini dalam kondisi sehat.
Namun, dia akan melanjutkan karantina mandiri sampai akhir periode 14 hari yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan," kata kantor perdana menteri.
Muhyiddin, bersama 13 menteri dan wakil menteri, memulai karantina mandiri di rumah sejak Senin (5/10/2020), setelah diketahui bahwa Menteri Agama Zulkifli Mohamad Al-Bakri terpapar Covid-19.
PM Malaysia juga memerintahkan, siapa saja yang sempat melakukan kontak dekat dengan Menteri Agama wajib melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari mulai 3 Oktober.
"Sesuai dengan itu, saya akan menjalani karantina mandiri di rumah saya selama 14 hari seperti yang disarankan oleh kementerian kesehatan," kata Muhyiddin, seperti dilansir Reuters, Senin (5/10/2020).
"Namun, ini tidak akan mengganggu kerja pemerintah. Saya akan terus bekerja dari rumah dan menggunakan konferensi video untuk melakukan pertemuan seperlunya."
Dalam pernyataan sebelumnya, kementerian kesehatan mengatakan pelacakan kontak telah dilakukan, termasuk pemeriksaan gejala dan pengumpulan swab untuk mendeteksi infeksi Covid-19.
Dalam postingan Facebook pada Senin, Zulkifli mengonfirmasi bahwa ia telah melakukan tes dan hasilnya positif Covid-19. kini ia sedang menjalani perawatan.
Lonjakan Kasus Covid-19 Terus Terjadi di Malaysia
Lonjakan kasus baru virus corona kembali terjadi di Malaysia, yaitu dengan dikonfirmasinya kasus-kasus Covid-19 di sebuah penjara di negara bagian Kedah.
Terbaru, negara ini mencatatkan 691 kasus baru virus corona pada Selasa (6/10/2020).
Jumlah tersebut menjadi rekor kasus harian yang tinggi selama dua hari berturut-turut.
Sebelumnya, pada hari Senin (5/10/2020), Malaysia melaporkan 432 kasus baru infeksi Covid-19.
Dilansir Straits Times, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan 397 dari 691 kasus baru virus corona yang dilaporkan hari ini berasal dari Kedah.
Kemudian, 219 kasus dilaporkan dari negara bagian Sabah.
Sementara, 38 kasus dilaporkan di negara bagian Selangor, dan sisanya dari sejumlah wilayah lainnya.
Selain jumlah kasus baru, pemerintah Malaysia juga melaporkan 4 kasus kematian baru yang berhubungkan dengan Covid-19.
Berdasarkan data Worldometers, Selasa (6/10/2020), jumlah kasus Covid-19 di Malaysia ada sebanyak 13.504, dengan 141 kasus kematian dan 10.427 pasien telah dinyatakan sembuh.
Kasus-kasus di Kedah
Noor Hisham mengungkapkan, sejauh ini total 653 kasus virus corona dan satu kematian telah dilaporkan di klaster Kedah, yaitu yang berpusat di penjara Alor Setar.
Oleh karena itu, sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus corona di Kedah, pemerintah memberlakukan perintah pengendalian pergerakan tertarget di penjara Alor Setar selama 14 hari.
Selama periode ini, seluruh narapidana maupun staf penjara akan diperiksa, yaitu terkait kemungkinan paparan Covid-19.
Selain itu, seluruh anggota keluarga dari para narapidana dilarang untuk berkunjung.
"Mengontrol penularan komunitas skala besar adalah prioritas utama kami. Kami memerlukan solidaritas dan persatuan. Bersama, kita bisa melawan musuh bersama ini," kata Abdullah.
Kasus yang dipicu Pemilu
Sebelum kasus-kasus di Kedah muncul, beberapa waktu lalu, pihak berwenang Malaysia telah memperingatkan gelombang baru virus corona.
Laporan itu muncul setelah pemilihan umum (Pemilu) di negara bagian terbesar kedua Malaysia, Sabah.
Pada Jumat (2/10/2020), Malaysia melaporkan 287 kasus baru, lebih tinggi dari hari sebelumnya, Kamis (1/10/2020), dengan 260 kasus.
Lonjakan kasus ini disebut berkaitan erat dengan pergerakan ribuan orang yang pulang ke Sabah untuk berpartisipasi dalam pemilu pada Sabtu (26/9/2020).
Bahkan, beberapa politisi yang pernah berkunjung dan berkampanye di Sabah juga dikonfirmasi positif Covid-19, termasuk menteri-menteri kabinet.
Mereka terus menjalankan tugas-tugas publik setelah kembali dari Sabah, meski seharusnya menjalani karantina diri di rumah masing-masing.
Noor Hisham sendiri juga tengah menjalani karantina setelah menghadiri pertemuan yang melibatkan Menteri Hubungan Agama de facto Zulkifli Mohamad Al-Bakri yang dikonfirmasi positif Covid-19 pada Senin (4/10/2020).
Larangan perjalanan
Selain itu, dilaporkan pula adanya wabah virus corona di pusat penahanan di Sabah, di mana para imigran ilegal dari Filipina dan Indonesia berada.
Untuk itu, pemerintah Malaysia mengumumkan perjalanan dari dan menuju Sabah akan dilarang selama 2 minggu, dimulai dari Rabu (7/10/2020).
Larangan tersebut hanya dikecualikan untuk urusan-urusan esensial atau darurat.
Semua orang yang akan masuk ke Sabah harus menjalani pemeriksaan terkait Covid-19.
Selain Sabah, pada hari Senin (5/10/2020), Dewan Keamanan Nasional juga mengumumkan penguncian yang akan diberlakukan di Kota Kinabalu, Penampang, dan Putatan, pada hari Rabu (7/9/2020).
Kebijakan tersebut merupakan kelanjutan dari kebijakan di Tawa, Semporna, Kunak, dan Lahad Datu, yang telah diberlakukan pengendalian pergerakan untuk mencegah penyebaran virus corona.
• Aminullah: Bank Aceh Syariah Cabang Pembantu Balai Kota Segera Dibangun
• Aksi Demo UU Cipta Kerja Berakhir Ricuh di Banten, Polisi Tuding Kelompok Anarko yang Susupi
• Plt Gubernur Aceh Laporkan Kesiapan Aceh Jadi Tuan Rumah PON XXI Kepada Menpora RI
Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menterinya Terpapar Corona, PM Malaysia Muhyiddin Jalani Tes dan Hasilnya Negatif Covid-19