Pembuat Perangkat Lunak John McAfee Dipenjara di Spanyol, Lakukan Penipuan di AS

SERAMBINEWS.COM, BARCELONA - Pendiri perangkat lunak John McAfee ditahan pada Sabtu (3/10/2020) ketika hendak naik penerbangan ke Istanbul dengan paspor Inggris.

John McAfee, pembuat perangkat lunak anti-virus yang didakwa melakukan penipuan di Amerika Serikat, berada di penjara pada Selasa (6/102020) menunggu prosedur ekstradisi setelah ditangkap di bandara Barcelona Spanyol.

Pendiri Software John McAfee ditahan ketika hendak naik pesawat ke Istanbul dengan paspor Inggris, kata satu sumber polisi Spanyol, lansir Reuters, Selasa (6/10/2020).

Sumber pengadilan mengatakan McAfee dihadapkan ke hakim pengadilan tinggi melalui panggilan video dan dikirim ke penjara tanpa jaminan di mana dia akan menunggu proses ekstradisi.

Sumber ketiga, dari Departemen Kehakiman wilayah Catalonia, Baracelona mengatakan dia berada di penjara Brians 1, yang dibuka pada tahun 1991 di kawasan industri, 45 menit dengan mobil dari Barcelona.

• Bupati Resmikan Pembangunan Pesantren Uswatun Hasanah Al-Hasbiyah  

Beberapa politisi lokal telah dipenjara di sana karena korupsi.

Setelah dia ditangkap, akun Instagram resmi McAfee memposting pesan "Free McAfee" dengan foto dirinya.

Orang yang menjalankan akun tidak membalas pesan yang meminta komentar.

Tidak ada perwakilan lain yang dapat segera dihubungi.

Jaksa federal AS membuka segel dakwaan pada Senin (5/10/2020) terhadap McAfee atas tuduhan menghindari pajak dan dengan sengaja gagal mengajukan pengembalian.

Itu terjadi tak lama setelah Komisi Sekuritas dan Bursa mengungkapkan telah mengajukan tuntutan perdata terhadap McAfee.

• Satu Unit Rumah di Peusangan Selatan, Bireuen Ludes Terbakar, Enam Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Menuduh dia menghasilkan lebih dari $ 23,1 juta dalam kompensasi yang tidak diungkapkan dari rekomendasi cryptocurrency yang salah dan menyesatkan.

Dia diduga telah menghasilkan jutaan dolar AS pendapatan dari mempromosikan cryptocurrency, serta melalui pekerjaan konsultasi, ceramah, dan menjual hak atas kisah hidupnya untuk sebuah film dokumenter.(*)