Dai Kecamatan Ikut Ajari Anak-anak di Masjid
Dai kecamatan yang dibentuk Pemkab Aceh Tamiang tetap aktif menjalankan tugasnya di masa pandemi Covid-19. Malahan
KUALASIMPANG - Dai kecamatan yang dibentuk Pemkab Aceh Tamiang tetap aktif menjalankan tugasnya di masa pandemi Covid-19. Malahan, di tengah ancaman virus ini, tugas para dai tersebut justru bertambah. Salah satunya membantu anak-anak belajar.
Hal itu disampaikan Ketua Dai Kecamatan Kejuruan Muda, Mustakim SUd, di sela-sela kegiatannya mengisi pengajian, Minggu (11/10/2020). Mustakim menjelaskan selama ini para dai ini hanya ditugasi mengisi ceramah di mushalla, masjid, dan tempat wirid. “Tapi, sekarang mau tidak mau kami harus ikut membantu anak-anak belajar di masjid. Tidak masalah, karena pada dasarnya kami merupakan mitra Pemkab Aceh tamiang dalam upaya mencerdaskan anak bangsa,” kata Mustakim.
Keterlibatan dai kecamatan, menurutnya, ketika mengisi kegiatan Magrib Mengaji. Program binaan Dinas Syariat Islam ini merupakan kegiatan anak-anak sekolah tingkat SD hingga SMA melaksanakan shalat Magrib dan Isya berjamaah di masjid. Di sela masuknya waktu shalat Isya, anak-anak diwajibkan mengaji dengan bimbingan dai kecamatan.
“Intinya program magrib mengaji sangat baik, karena bisa membantu anak-anak tetap belajar di masa pandemi Covid-19,” ujarnya. Mengingat tugas dai kecamatan makini banyak, Mustakim berharap Pemkab Aceh Tamiang menambah jumlah penceramah di setiap kecamatan. Sebagai contoh, sebutnya, Kecamatan Kejuruan Muda yang memiliki 15 kampung saat ini ditangani oleh empat dai.
Dia berharap ke depan Pemkab Aceh Tamiang mau menempatkan satu dai di setiap kampung. Hal ini, kata Mustakim, perlu dilakukan karena akses satu kampung ke kampung lain harus melalui medan berat. “Aksesnya tidak mudah dilalui karena harus melintasi areal perkebunan kelapa sawit. Jadi waktu kita lebih banyak habis di jalan,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Tamiang, Syamsul Rizal, menjelaskan program dai kecamatan merupakan satu-satunya di Aceh yang sudah dirintis sejak 2017. Dia menyebutkan, jumlah dai disesuaikan dengan luas kecamatan dan APBK Aceh Tamiang. “Kalau anggarannya cukup, jumlah dai nanti akan kita sesuaikan lagi,” kata Syamsul Rizal. (mad)