Berita Aceh Singkil
Didemo Mahasiswa, Ketua DPRK Aceh Singkil Sepakat Tolak Omnibus Law Cipta Kerja
"Siap kita dengan mahasiswa seluruhnya menolak Omnibus Law," kata Aritonang usai tanda tangan tuntutan mahasiswa.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nur Nihayati
"Siap kita dengan mahasiswa seluruhnya menolak Omnibus Law," kata Aritonang usai tanda tangan tuntutan mahasiswa.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Ketua DPRK Aceh Singkil, Hasanuddin Aritonang, tanda tangan tuntutan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa, Senin (12/10/2020).
Tanda tangan yang disertai stempel itu sebagai bentuk persetujuan terhadap tuntutan demonstran.
Dalam tuntutannya demonstran mendesak DPRK Aceh Singkil, menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
"Siap kita dengan mahasiswa seluruhnya menolak Omnibus Law," kata Aritonang usai tanda tangan tuntutan mahasiswa.
Baca juga: Truk Tujuan Simeulue Gagal Berlayar & Sudah Sepekan Tertahan di Terminal Calang, Supir Kebingungan
Baca juga: M Aqiel Murid SD Terpencil Mane Juara Matematika ke Tingkat Nasional, SD Beureuenun Juara Pantomin
Baca juga: Polisi Tembak Pemerkosa Ibu Muda
Sebelumnya mahasiswa Aceh Singkil, terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian dan Satpol PP saat unjuk rasa menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja di kantor DPRK, setempat.
Gesekan fisik itu bermula ketika mahasiswa merangsek masuk ke teras yang dijaga barisan polisi.
Mahasiswa merangsek lantaran ada anggota DPRK yang semula bergabung di tengah demonstran kembali masuk.
Tidak sempat berujung ricuh, kedua belah pihak bisa saling menenangkan.
Setelah suasana kondusif mahasiswa kembali menyuarakan tuntutannya.
Di antaranya mendesak DPRK Aceh Singkil, bersama mahasiswa dan masyarakat menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
Lantaran undang-undang tersebut dinilai menyengsarakan, termasuk masyarakat Aceh Singkil.
Di lain pihak terlihat aksi simpatik dilakukan seorang perwira polisi dengan membagikan permen kepada demonstran yang berjam-jam berada di tengah terik matahari.
Polisi dari Polres Aceh Singkil, yang menjaga aksi unjuk rasa sejak semula sudah menunjukan aksi simpati. Di barisan depan, polisi yang berhadap langsung dengan pengunjuk rasa mengenakan peci hitam.
Bahkan sesaat mahasiswa ada di pintu gerbang DPRK Aceh Singkil, di kawasan Kampung Baru, seorang personel polisi menyampaikan tausiah. Agar unjuk rasa dilakukan dengan tertib dan aman.(*)