Berita Bireuen
Angka Stunting di Bireuen Masih Tinggi, Begini Langkah Dinkes
Angka stunting di Bireuen dilaporkan mencapai 16,43 persen dari jumlah balita yang tercatat di kabupaten itu yakni sebanyak 30.582 orang.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Jumlah balita yang masih dikelompokkan masuk kategori stunting atau kondisi gagal pertumbuhan (tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi di Bireuen masih tinggi.
Angka stunting di Bireuen dilaporkan mencapai 16,43 persen dari jumlah balita yang tercatat di kabupaten itu yakni sebanyak 30.582 orang.
Data masih banyak balita stunting tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Bireuen, dr Irwan A Gani kepada Serambinews.com, Selasa (13/10/2020), di sela-sela rapat koordinasi percepatan penurunan stunting secara webinar di Pendopo Bupati Bireuen.
Rakor webinar ini diikuti seluruh kepala puskesmas, camat, perangkat desa, kepala SKPK, dan berbagai unsur terkait lainnya secara zoom.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah kepala SKPK dan unsur lainnya berada di salah satu ruangan di pendopo bupati, sedangkan peserta lainnya berada di tempat masing-masing mendengar berbagai penjelasan, langkah pencegahan, dan berbagai kebijakan dalam rangka penurunan stunting.
Baca juga: Penderita Pembengkakan Perut Akibat Tumpukan Cairan Butuh Uluran Tangan Dermawan
Baca juga: Pimpinan, Humas, dan Dosen Perguruan Tinggi Swasta Ikuti Pelatihan Jurnalistik
Baca juga: Cuaca Buruk, Sudah Sepekan Nelayan Tidak Melaut, Pasokan Ikan di Aceh Jaya Berkurang
Kadiskes mengatakan, data terakhir 2019 menyebutkan, balita stunting sekitar 5.025 orang atau 16,43 persen dari jumlah balita tercatat 30.582 orang.
Kemudian balita gizi buruk sebanyak 1.328 orang, gizi kurang 5.013 orang, ibu hamil menderita anemia 767 orang, dan ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) sebanyak 525 orang.
Rapat koordinasi secara webinar, terangnya, sebagai langkah pemaparan program kerja dan peran gampong dalam rangka penurunan stunting di desa masing-masing.
Amatan Serambinews.com, pertemuan yang dipandu Marbawi dari Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (Kompak) wilayah Bireuen itu berjalan cukup dialogis.
Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani dalam sambutannya yang disampaikan Staf Ahli, dr Mukhtar MARS mengatakan, gerakan penurunan angka stunting harus dilakukan dengan langkah bersama antara pemerintah dan masyarakat.
Baca juga: Siap-siap! Polisi Gelar Rapid Test Gratis Terhadap Pengendara, Catat Jadwal dan Lokasinya
Baca juga: Selama Ini Dianggap Sampah dan Dibuang, Rupanya Kulit Singkong Memiliki Segudang Manfaat Bagi Tubuh
Baca juga: Viral Wanita tak Pernah Pacaran Dilamar Pria Hingga Menikah, Netizen Mengaku Iri Melihatnya
Disebutkan, kegiatan utama spesifik dan fokus adalah pada tiga aspek yaitu, pelayanan gizi pada kelompok risiko berupa pemberian makanan tambahan, edukasi gizi pada kesehatan, serta mendorong masyarakat dan keluarga untuk peduli terhadap pertumbuhan anak dan penguatan ketahanan pangan keluarga plus pemberdayaan keluarga dari Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Pertemuan seluruh pihak yang terlibat mulai dari kepala desa, camat, kepala puskesmas, dan dinas-dinas serta lembaga terkait lainnya bertujuan agar seluruh sektor dapat bergerak sinergi mempercepat upaya penurunan stunting,” ujar Bupati Bireuen.(*)