Berita Banda Aceh

Sempat Terjatuh Saat Awal Pandemi, Kini Donat Getlatela Bangkit Kembali

“Karena waktu itu belum tahu keadaan, dan pemerintah mengimbau agar masyarakat tetap di rumah saja.

Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Nur Nihayati
Facebook Serambinews.com
Owner Getlatela, Nurzahidah memperlihatkan donat dengan berbagai toping dalam program Serambi Podcast Edisi Bincang Bisnis, Sabtu (17/10/2020). Facebook Serambinews.com 

“Karena waktu itu belum tahu keadaan, dan pemerintah mengimbau agar masyarakat tetap di rumah saja.

Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Saat awal pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia, termasuk Aceh sejumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Aceh terkena imbasnya dengan penurunan omset, karena permintaan yang berkurang.

Hal ini juga dirasakan oleh satu diantara pelaku usaha yang bergerak di bidang makanan.

Nurzahidah yang merupakan Owner Getlatela mengatakan saat awal-awal pandemi terjadi di Aceh, usaha yang sudah dimulainya sejak pertengahan 2014 ini sempat jatuh bahkan dalam sehari tidak ada penjualan.

“Karena waktu itu belum tahu keadaan, dan pemerintah mengimbau agar masyarakat tetap di rumah saja.

Baca juga: Ibu Muda Korban Rudapaksa di Aceh Timur Kembali Dirawat di RS Cut Meutia Langsa

Baca juga: Thailand Diguncang Demo Besar-besaran, Jerman Peringatkan Raja Maha Vajiralongkorn Soal Ini

Baca juga: Gayo Lues 2 Kali Ditetapkan Sebagai Zona Merah, Alhamdulillah, Sekarang Beralih ke Zona Ini

Sempat jatuh waktu itu, bahkan dalam sehari tidak terjadi penjualan,” kata Nurzahidah saat menjadi narasumber dalam Program Serambi Podcast Edisi Bincang Bisnis dengan tema “Perempuan Pelaku UMKM di Tengah Covid-19”, yang disiarkan langsung melalui Facebook Serambinews.com, Sabtu (17/10/2020).

Dikatakannya, agar tidak berlarut-larut dengan keadaan seperti itu, ia mencari cara dengan menawarkan pengantaran ke rumah-rumah secara gratis.

“Kita tawarkan antar ke rumah-rumah dan kita kasih free ongkir.

Jadi dari awalnya stabil, kemudian jatuh karena pandemi, dan sekarang Alhamdulillah naik lagi,”sebutnya.

Dalam kesempatan itu, Nurzahidah juga menyampaikan tidak mudah baginya membangun usaha donat Getlatela tersebut.

Ia harus bekerja keras karena minimnya modal usaha. Saat itu dia hanya memiliki modal awal hanya Rp 150 ribu.

Dituturkan Nurzahidah, tiga bulan pertama donat buatannya tidak ada yang beli.

Karena mungkin masyarakat belum tahu ada donat ini.

Untuk memperkenalkan donat produksinya, alumnus jurusan Teknologi Hasil Pertanian Unsyiah ini pun “memaksa” saudara dan teman- temannya untuk membeli donat Getlatela, serta memberi edukasi terkait manfaat dari labu dan ketela yang merupakan bahan dasar dalam membuat donat Getlatela ini.

“Ditingkatkan lagi kualitasnya dan bangun kepercayaan dari konsumen.

Setiap kritikan dari konsumen diterima kemudian diperbaiki, lalu dikasih lagi ke konsumennya untuk dirasa lagi,” tutur Nurzahidah.

Diuraikan, labu dan ketela memiliki banyak manfaat bagi tubuh, antaranya bisa menjadi obat magh, awet muda karena memiliki antioksidan yang tinggi, dan labu merupakan salah satu makanan Rasulullah SAW.

Kini permintaan donat Getlatela yang dijual Rp 20.000/ kotak (isi 12) tidak hanya melayani pelanggan di Banda Aceh dan Aceh Besar, tapi sudah hampir seluruh Aceh yang memiliki 23 kabupaten/kota. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved