Berita Kutaraja
Test Swab dan Tracking Cara Efektif Memutus Penyebaran Covid-19, Begini Penjelasan Rektor Unsyiah
Bukan hanya tempat isolasi, lanjut Rektor Unsyiah, untuk kehidupan seperti makan selama menjalani isolasi mandiri harus disediakan pemerintah.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Saifullah
Laporan Asnawi Luwi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng mengatakan, untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di Aceh, upaya yang paling cepat adalah dengan melakukan test swab Covid-19 dan tracking.
"Saya rasa, upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan test swab dan tracking cukup efektif untuk mendeteksi persebaran virus corona," jelas Samsul Rizal menjawab pertanyaan wartawan di Banda Aceh, Senin (19/10/2020).
Kata Samsul Rizal, untuk memutus rantai penyebaran virus corona di pedesaan, orang tanpa gejala (OTG) harus dilakukan isolasi selama 14 hari. Untuk itu, pemerintah harus menyediakan tempat karantina bagi pasien OTG.
Bukan hanya tempat isolasi, lanjut Rektor Unsyiah, untuk kehidupan seperti makan selama menjalani isolasi mandiri harus disediakan pemerintah.
Menurut dia, pasien OTG Covid-19 perlu diisolasi karena mereka lebih berbahaya lantaran tidak diketahui penyebab virus yang ada pada dirinya.
Mereka ketika berhubungan dengan orang lain dan karena imun tubuh orang lain lemah bisa saja menularkan virus corona terhadap orang tersebut.
Baca juga: Jubir Covid Aceh Bagikan Masker kepada Pendemo di Kantor Gubernur
Baca juga: Seorang Nelayan asal Abdya Dikabarkan Hilang Saat Melaut, Begini Kronologinya
Baca juga: VIRAL Kajari Jaksel Menjamu Makan 2 Jenderal Tersangka Kasus Djoko Tjandra, Ini Penjelasan Kejagung
Rektor mengungkapkan, saat ini sejumlah kabupaten/kota di Aceh melakukan kerja sama dengan Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) untuk tes swab Covid-19.
"Misalnya, seperti di Kota Banda Aceh saat ini adanya penambahan kuota 5.000 spesimen test swab Covid-19," terang Rektor Unsyiah.
Di sisi lain, Samsul Rizal mengharapkan, kepada masyarakat agar memakai masker ketika keluar rumah dan menjaga jarak fisik dan jarak sosial.
Karena penyebaran virus corona bisa juga melalui udara (aerosol)," papar Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng kepada Serambinews.com di sela-sela meresmikan kembali Kantin IKA Unsyiah yang sempat tutup selama 6 bulan.
Menurut Rektor, kondisi saat ini warung-warung kopi dan pertokoan lainnya perlu tetap dibuka untuk mengerakkan kembali roda ekonomi masyarakat di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Baca juga: Tgk Faisal Ali: Jangan Takut Imunisasi Anak
Baca juga: Bupati Bireuen Tinjau Sejumlah Proyek
Baca juga: Hj Nurmiati Apresiasi Desainer Milenial Aceh
Namun, warung-warung harus menjalankan protokol kesehatan Covid-19 seperti menyediakan tempat cuci tangan beserta sabun, dan memasang pembatas jarak yang terbuat dari plastik seperti face shield (pelindung wajah).
"Tujuannya untuk menghindari percikan ludah saat berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu, warga juga harus menjaga jarak fisik minimal dua meter," pungkasnya.(*)