Internasional
Arab Saudi Kecam Penerbitan Ulang Kartun Nabi Muhammad, Tolak Hubungan Islam dengan Terorisme
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan kerajaan menolak setiap upaya untuk menghubungkan Islam dan terorisme, lansir SPA, Selasa (27/10/2020).
SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Kerajaan Arab Saudi, Selasa (27/10/2020) menolak dengan tegas hubungan Islam dengan terorisme.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan kerajaan menolak setiap upaya untuk menghubungkan Islam dan terorisme, lansir SPA, Selasa (27/10/2020).
Kemlu Saudi juga mencela kartun Nabi Muhammad yang diizinkan oleh Prancis.
Ulama Arab Saudi mengutuk penerbitan karikatur, tetapi juga mengutip belas kasihan, keadilan dan toleransi Nabi.
Syekh terkemuka lainnya meminta umat Islam untuk tidak bereaksi berlebihan.

Baca juga: Mantan Direktur CIA Brennan: Memalukan Trump Undang Putra Mahkota Arab Saudi ke AS
Arab Saudi juga mengecam penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad.
Kerajaan juga mengutuk tindakan teroris apapun, terlepas dari pelakunya.
Arab Saudi menyerukan kebebasan intelektual dan budaya untuk mempromosikan rasa hormat, toleransi, dan perdamaian.
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah berjanji untuk memerangi kelompok Islam radikal setelah pemenggalan kepala
seorang guru sejarah pada 16 Oktober.
Guru itu telah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam diskusi kelas tentang kebebasan berbicara.
Tetapi negara-negara mayoritas Muslim terus memperlihatkan kemarahannya.
Orang-orang membakar gambar Macron di Suriah dan penduduk membakar bendera Prancis di ibu kota Libya, Tripoli.

Baca juga: VIDEO - Peringati Hari Kelahiran Nabi Muhammad, Presiden Turki Erdogan Serukan Boikot Produk Prancis
Protes juga telah diadakan baru-baru ini di Irak, Turki, Jalur Gaza dan di daerah oposisi di baratlaut Suriah yang
dikendalikan oleh pemberontak yang didukung Turki.
Di Timur Tengah, toko Kuwait telah menarik yogurt Prancis, keju, dan botol air soda dari rak mereka,
Universitas Qatar membatalkan pekan budaya Prancis.
Bahkan menyerukan untuk menjauh dari jaringan toko bahan makanan Carrefour milik Prancis
Baca juga: Prancis Desak Negara Arab Menghentikan Seruan Boikot Produknya
Boikot Produk Prancis menjadi tren di media sosial Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), serta sejumlah negara Arab lainnya.(*)