Berita Aceh Singkil

Kala Perempuan Muda Aceh Singkil Menjadi Petani, Semua Sudah Sarjana, Olah Sawah Capai 30 Hektare

Ketiga perempuan muda itu Mayani, Asmi dan Wini. Mereka tergabung dalam kelompok tani Masa Hate di Desa Pangkalan Sulampi.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid serahkan bibit bawang merah kepada perempuan muda di Desa Pangkalan Sulampi, Kecamatan Suro, yang menjadi petani, Selasa (27/10/2020). 

Ketiga perempuan muda itu Mayani, Asmi dan Wini. Mereka tergabung dalam kelompok tani Masa Hate di Desa Pangkalan Sulampi.

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Bertani bukan lagi profesi orang tua yang terdorong desakan kebutuhan hidup.

Tiga perempuan muda asal Desa Pangkalan Sulampi, Kecamatan Suro, Kabupaten Aceh Singkil, sudi menekuni profesi sebagai petani.

Ketiga perempuan muda itu Mayani, Asmi dan Wini. Mereka tergabung dalam kelompok tani Masa Hate di Desa Pangkalan Sulampi.

Bersama kaum bapak-bapak dan ibu-ibu, ketiga membaur mengolah areal sawah seluas 30 hektare.

Penampilan ketiganya terlihat mencolok di antara petani lain yang berpakaian lusuh.

Baca juga: Besok Jadwal Pengumuman Hasil Seleksi CPNS 2019, Ini Link 64 Kementerian Untuk Pantau Pengumuman

Baca juga: Cinta Terlarang Ayah dengan Anak Tiri, Sang Ibu Syok saat Baca Chat Mesra di Ponsel Anaknya

Baca juga: Status Terakhir Pejabat Disdik Aceh Singkil sebelum Meninggal Terpapar Covid-19: Semuanya Sakit

Walau petani para perempuan itu tetap tampil rapi, apalagi mereka kebagian menerima bantuan secara simbolis dari Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid yang datang, Selasa (27/10/2020).

"Betul kami bertani sama-sama dengan bapak-bapak dan ibu-ibu," kata Mayani mewakili teman-temannya menjawab Serambinews.com.

Bersama Ketua Kelompok Tani Masa Hate, Maridun, ketiga perempuan tersebut menjadi pelopor pertanian di desanya.

"Mereka sarjana semua, tapi mau bergabung bersama kami bertani," ujar Maridun.

Setelah menjadi sarjana bertani menjadi pilihan profesi. Soal penghasilan tentu saja tak kalah dibanding menjadi pegawai honor di kantor Pemerintahan.

Apalagi sang Ketua Kelompok Tani Masa Hate, Maridun mampu menciptakan inovasi untuk melakukan penghematan dalam pembenihan bibit padi.

Pertanian yang digeluti Mayani, Asmi dan Wini, tidak hanya menanam padi. Ketiganya manfaatkan sisa lahan untuk menanam bawang merah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved