Internasional
Warga Sudan di Israel Takut Dikembalikan, Saat Negaranya Normalisasi Hubungan Dengan Yahudi
Para pencari suaka Sudan yang tinggal di Israel khawatir akan diusir begitu hubungan nnormalisasi hubungan antara kedua negara.
Sementara para pemuda yang diajak bicara AFP menyatakan ketakutan bahwa kehadiran mereka di Israel akan berisiko berdasarkan perjanjian normalisasi.
Beberapa mengatakan mereka ingin negara Yahudi melihatnya sebagai aset dan bukan beban.
Baca juga: Bank Dunia Bantu Sudan, Atasi Kemiskinan Semakin Parah, Ini Jumlahnya
Haroon mengatakan bahwa warga Sudan di Israel bisa menjadi jembatan antar negara, tidak hanya di sektor swasta, tetapi juga untuk membantu membangun pemahaman antara kedua bangsa.
"Saya berharap pemerintah Israel akan melihat aset potensial ini, peran penting yang bisa kita bawa untuk mempromosikan kepentingan kedua negara," katanya.
Baik Sudan dan Israel mengatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa migrasi akan menjadi salah satu masalah dalam agenda selama pertemuan kerja sama bilateral mendatang.
"Israel adalah rumah kedua saya," kata pencari suaka Saleh.
"Tidak ada bahasa yang lebih baik dari bahasa Ibrani, bahkan bahasa lokalku sendiri," katanya.
Tetapi Jean-Marc Liling, seorang pengacara Israel yang mengkhususkan diri dalam masalah suaka, memperingatkan dengan pengumuman normalisasi, kembalinya pencari suaka Sudan kemungkinan akan berada di radar pemerintah.
"Hal pertama yang terlintas di benak pemerintah adalah: kami akan dapat mengirim kembali penyusup," kata Liling.(*).