Kupi Beungoh
Aceh: Ketika Politisi Lebih Berbahaya dari Pandemi
Apa realitas kehidupan Aceh hari ini? Atau tepatnya, apa realitas kehidupan rakyat Aceh, terutama rakyat kecil hari ini? Tidak banyak, hanya tiga.
OLEH: Ahmad Humam Hamid
Apa realitas kehidupan Aceh hari ini? Atau tepatnya, apa realitas kehidupan rakyat Aceh, terutama rakyat kecil hari ini? Tidak banyak, hanya tiga.
Yang pertama persoalan hidup, yang berurusan dengan pandemi, menyangkut dengan perjuangan melawan Covid-19 yang telah memakan banyak korban, baik yang sakit dan sebagiannya lagi meninggal.
Angka penularan dan kematian semakin hari semakin meningkat.
Realitas kedua adalah kehidupan, tepatnya kegiatan kehidupan sehari-hari yang berurusan dengan mencari nafkah yang juga sudah yang juga sudah terganggu akibat datangnya Covid-19.
Dampak pandemi di Aceh, sekalipun tidak terintegrasi dengan ekonomi global, kini sudah mulai terasa.
Walaupun Aceh relatif tidak punya industri, amat sangat kecil skala perdagangan internasional, tidak ada investasi yang signifikan, tidak ada kunjungan turis yang berarti, namun dampak dari pandemi itu kini telah terasa.
Baca juga: Cara Agar Terhindar dari Penyakit Kronis & Sehat hingga Akhir Hayat, Lakukan Lima Kebiasaan Ini
Baca juga: MUI Serukan Boikot Produk Perancis, Ini Daftar Merk Terkemuka Perancis di Indonesia
Harus diakui kini di Aceh, daya beli masyarakat sudah menurun tajam yang bukan saja berurusan dengan kemampuan dan realisasi fiskal daerah yang mandek, akan tetapi juga semakin sulit bekerja dan mencari pekerjaan akibat Covid-19.
Realitas ketiga adalah entitas yang berurusan dengan pengendalian pandemi, sekaligus juga berurusan dengan pengendalian ataupun pencegahan dampak pandemi terhadap kehidupan ekonomi dan sosial rakyat Aceh.
Kalau dua realitas pertama yang kasat mata hanya fenomena saja, maka relitas yang ketiga ini adalah makhluk hidup yang tampak sangat nyata, terang-benderang, dan berinteraksi dengan rakyat setiap hari.