Internasional

Polisi Prancis Interogasi Seorang Tersangka Penembakan Pendeta Ortodoks

Polisi Prancis menginterogasi satu tersangka dan mencari yang lain pada Minggu (1/11/2020). Setelah seorang pendeta Ortodoks Yunani ditembak

Editor: M Nur Pakar
AFP/FILIPPE DESMAZES
Personel keamanan mengamankan lokasi serangan bersenjata ke sebuah gereja ortodoks di Lyon, Prancis, Sabtu (31/11/2020). 

SERAMBINEWS.COM, LYON - Polisi Prancis menginterogasi satu tersangka dan mencari yang lain pada Minggu (1/11/2020).

Setelah seorang pendeta Ortodoks Yunani ditembak dan terluka parah saat menutup pintu gerejanya di Kota Lyon, Prancis.

Penyelidik mencoba menentukan apakah seorang pria yang ditangkap Sabtu (31/10/2020) malam adalah pria bersenjata di balik serangan itu, atau memiliki informasi tentang itu.

Pendeta itu tetap dalam kondisi kritis setelah ditembak dengan senapan berburu.

Motif penembakan pada Sabtu (31/10/202) masih belum jelas.

Baca juga: Prancis Jadi Protes Utama di Dunia Muslim, Selain Karikatur Nabi Muhammad, Ini Penyebabnya

Jaksa anti-terorisme tidak menyelidiki kasus ini, dan jaksa penuntut Lyon membuka penyelidikan percobaan pembunuhan.

Serangan itu terjadi ketika Prancis berada di bawah kewaspadaan keamanan yang tinggi setelah pembunuhan tiga orang di sebuah gereja Nice pada Kamis (28/10/2020).

Di tengah-tengah ketegangan global atas kartun Nabi Muhammad yang diterbitkan surat kabar Prancis.

Perdana menteri Prancis telah menjanjikan lebih banyak perlindungan untuk situs keagamaan.

Itu juga terjadi di tengah ketegangan dalam komunitas Ortodoks Yunani di Lyon.

Baca juga: Prancis Hadapi Keamanan Serius, Seorang Pendeta Ortodoks Ditembak di Lyon

Pendeta seorang warga negara Yunani, telah memiliki perselisihan hukum berkepanjangan dengan seorang mantan biksu yang dihukum karena pencemaran nama baik, menurut laporan media Prancis.

Keuskupan Suci Ortodoks Yunani di Prancis mengidentifikasi korban, Pastor Nikolaos Kakavelakis, dan mengatakan dijadwalkan kembali ke Yunani setelah bekerja di gereja Lyon.

"Kami berdoa untuk pemulihan yang cepat dan dengan tegas mengutuk semua bentuk kekerasan," katanya.

Baca juga: MPU Aceh Ajak Masyarakat Boikot Produk Prancis  

Antoine Callot, pendeta di gereja Ortodoks Yunani lainnya di Lyon, mengatakan kepada The Associated Press (AP), komunitas Ortodoks Yunani di Lyon belum menerima ancaman apapun.

Tetapi dia mengatakan telah meminta polisi untuk perlindungan keamanan di gerejanya setelah penembakan.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved