Berita Banda Aceh
Menuju 'Jurang' Resesi, Wakaf Produktif Dilirik jadi Pemberdayaan Ekonomi Umat
“Adapun hal yang terpenting lainnya adalah menjadikan wakaf produktif, sebagai salah satu variable pertumbuhan ekonomi di saat pandemi Covid 19.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
Sementara Ketua Panitia Zulfikar Tijue SE dalam laporannya mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh 50 peserta yaitu mahasiswa, Nadzir Wakaf, Perwakilan Baitul Mal, lembaga-lembaga Laznas swasta, perwakilan Ormas Islam yang mencakup wilayah Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh serta media.
Baca juga: Tindak Lanjut Penetapan sebagai Kota Santri, Bupati Bireuen Keluarkan Surat Edaran
Zulfikar Tijue menambahkan, Seminar Kampanye Gerakan Wakaf Produktif itu bertujuan mengembalikan spirit umat Islam Aceh, untuk menjadikan wakaf sebagai bagian terpenting dalam pemberdayaan ekonomi umat sesuai syari’at.
Juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif untuk gerakan wakaf produktif dalam mewujudkan kesejahteraan, sebagaimana wakaf tempo dulu.
“Adapun hal yang terpenting lainnya adalah menjadikan wakaf produktif, sebagai salah satu variable pertumbuhan ekonomi di saat pandemi Covid 19. Di mana laju pertumbuhan ekonomi mengalami minus dan bahkan menuju 'jurang' resesi, baik pihak swasta terlebih pemerintah. Makanya gerakan wakaf akan mereduksi ketidakmampuan pemerintah Aceh, dalam realisasi anggaran untuk kesejahteraan masyarakat di segala sektor,” kata Zulfikar.
Dalam kegiatan tersebut, panitia menghadirkan sejumlah pemateri yang sangat berkompeten di bidang wakaf.
Di antaranya Plt Kepala Baitul Mal Aceh, Dr Armiadi Musa MA, Ketua Badan Waqaf Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Drs Edy Setiawan Ak, dan Bidang Urais Kanwil Kemenag Aceh, Rahmawati STH. (*)
Baca juga: Resmi Dibuka, 464 Peserta se-Indonesia Berkompetisi di AMBC 2020