Pemilu Amerika Serikat

Pemilu AS Dimulai, Simpatisan 'Partai Republik Seumur Hidup' Nyatakan Pilih Joe Biden

Pemungutan suara di Dixville Notch berlangsung tengah malam, sebuah tradisi yang dimulai pada tahun 1960.

Editor: Zaenal
Twitter @DixvilleVote
Begitu jam menunjukkan tengah malam, para pemilih di Dixville Notch akan mengisi kotak suara bersejarah dengan suara mereka untuk Pemilihan Umum 2020. 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON – Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) dan pemilihan anggota legislatif federal, dimulai pada, Selasa (3/11/2020) dini hari waktu setempat.

Surat suara pertama diberikan di Dixville Notch dan Millsfield, dua kota kecil di Negara Bagian New Hampshire, AS timur laut, demikian diberitakan Xinhua.

Para pemilih memilih kandidat pilihan mereka untuk presiden AS dan gubernur New Hampshire.

Penduduk juga memilih anggota legislatif federal dan negara bagian.

Pemungutan suara di Dixville Notch berlangsung tengah malam, sebuah tradisi yang dimulai pada tahun 1960.

Dixville Notch adalah sebuah kota kecil di Negara Bagian New Hampshire, AS timur laut.

Di "Ruang Pemungutan Suara" di Resor Balsams Dixville Notch, Les Otten, salah satu dari hanya lima pemilih lokal yang terdaftar, memberikan suara pertama.

Baca juga: Seminggu Jelang Pilpres Amerika Serikat, Joe Biden Masih Unggul dan Siap Kalahkan Donald Trump

Baca juga: China Lebih Ingin Donald Trump Menang Pilpres Amerika Serikat Ketimbang Joe Biden, Mengapa?

Sebuah foto yang dibagikan akun Twitter Dixville Notch, pada 3 November 2020, menunjukkan lima warga memberikan suara mereka dalam pemilihan Presiden AS.

Otten, yang menyebut dirinya sebagai simpatisan "Partai Republik seumur hidup", mengatakan kali ini dia memberikan suara untuk calon presiden dari Partai Demokrat yang juga mantan wakil presiden AS Joe Biden, penantang presiden petahana Donald Trump.

"Saya tidak setuju dengannya dalam banyak hal," kata Otten tentang Biden dalam sebuah video yang diunggah di Twitter sebelum pemungutan suara.

"Namun saya yakin inilah saatnya untuk menemukan apa yang mempersatukan kita, dan bukan apa yang memisahkan kita."

Pemilu AS 2020, termasuk pemilihan presiden dan anggota kongres, berlangsung di tengah pandemi COVID-19 yang melonjak di negara itu.

Hingga Senin (2/11/2020) tengah malam waktu setempat, AS melaporkan lebih dari 9,2 juta kasus corona virus dan lebih dari 230.000 kematian.

Kasus positif dan kematian di AS ini merupakan yang tertinggi di dunia.

Baca juga: Gawat! Kasus Covid-19 di Amerika Serikat Mencapai 9 Juta Lebih Jelang Pilpres

Baca juga: Kiprah Bawadi, UMKM yang Memasarkan Kopi Aceh Ke Cina hingga Benua Amerika

Pandemi yang terus menyebar tersebut turut berkontribusi terhadap tingginya jumlah pemilih awal, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Lebih dari 97 juta warga Amerika telah memberikan suara sebelum Hari Pemilu dengan cara pemungutan suara awal atau memberikan suara melalui surat, ungkap situs web U.S. Elections Project.

Selain itu, banyak pemilih khawatir dengan realitas negara yang semakin terpecah dan mengalami pertikaian partisan sengit, konflik rasial yang keras, dan memburuknya ketidakadilan sosial.(Xinhua/Antara)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved