Wali Kota Apresiasi BI Serius Wujudkan Banda Aceh Smart City

Wali Kota Ban­da Aceh Aminullah Usman mengapresiasi Bank Indone­sia (BI) Perwakilan Aceh yang menurutnya sangat serius da­lam upaya mewujudkan

Editor: bakri

* Percepat Elektronifikasi Sistem Transaksi Keuangan Kota

BANDA ACEH - Wali Kota Ban­da Aceh Aminullah Usman mengapresiasi Bank Indone­sia (BI) Perwakilan Aceh yang menurutnya sangat serius da­lam upaya mewujudkan Banda Aceh sebagai smart city atau kota pintar.

Teranyar, BI menginisiasi program elektronifikasi tran­saksi keuangan atau pemba­yaran non tunai di Ibukota Provinsi Aceh. Program ini pun mendapat dukungan penuh dari Wali Kota Aminullah.

Sejauh ini, pembayaran digital dengan metode scan barcode menggunakan aplika­si QR Indonesian Standard (QRIS) tersebut, sudah mulai diterapkan di Pelabuhan Ulee Lheue dan Pasar Aceh. Pelun­curannya direncanakan Ming­gu 8 November 2020.

Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan antara Wali Kota Aminullah dan Deputi Kepala BI Perwakilan Aceh T Amir Hamzah dan jajarannya di pendopo, Selasa 3 November 2020. Pada kesempatan itu, wali kota turut didampingi oleh Kabag Adm Pembangunan M Syaifuddin Ambiya dan Plh Ka­bag Adm Perekonomian Setdako Banda Aceh Musfa Gustiawati.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada BI yang san­gat serius dalam upaya mewu­judkan Banda Aceh Smart City. Oleh karenanya, kami pun siap mendukung penuh program elektronifikasi atau pemba­yaran digital yang digagas BI,” katanya.

Apalagi Banda Aceh me­mang sudah ditetapkan se­bagai pilot project smart city di Indonesia oleh pemerintah pusat. “Dan insya Allah sistem pembayaran non tunai ini akan mempercepat Banda Aceh Smart City,” kata Aminullah seraya mengucapkan terima kasih atas perhatian BI selama ini untuk Banda Aceh.

Menurut mantan Dirut Bank Aceh ini, elektronifikasi transaksi keuangan juga se­jalan dengan kebijakannya un­tuk menyeimbangkan pemban­gunan teknologi, infrastruktur, dan kemasyarakatan. “Hasilnya sudah mulai kita tuai sekarang: IPM Banda Aceh menjadi terbaik dua nasional dan UMKM naik 98 persen, dari 10 ribuan pada 2019 menjadi 15 ribuan unit us­aha sekarang,” katanya.

Sementara Amir Hamzah yang mewakili Kepala BI Aceh yang baru Achris Sarwani, men­gatakan, launching elektronifi­kasi transaksi keuangan (pem­bayaran digital/non tunai) di Pelabuhan Ulee Lheue dan Pasar Aceh akan digelar secara virtual. “Pada acara tersebut kami juga akan memutar video testimoni Pak Wali, dan berharap jika ada waktu luang mohon kes­ediaannya untuk hadir secara live juga,” katanya.

Ia pun berharap Banda Aceh bisa menjadi role model pembayaran digital via QRIS di Aceh bahkan Indonesia. Selain di pelabuhan dan pasar, pi­haknya juga akan menggarap pembayaran retribusi sampah secara digital. “Nanti kita juga akan memperkenalkan retri­busi sampah online yang ren­cananya akan kita terapkan tahun depan bersama DLHK3.”

Amir Hamzah turut men­gucapkan terima kasih kepada Aminullah atas komitmennya dalam menyukseskan pemba­yaran non tunai di Banda Aceh. “Berkat komitmen Pak Wali, program-program BI didukung penuh oleh jajaran SKPK ter­kait. Kami yakin, Banda Aceh smart city akan cepat terwujud di bawah kepemimpinan Ba­pak,” ujarnya.(hba/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved