Viral Medsos
Susi Pudjiastuti Marah, Pantai Pangandaran Jawa Barat Dipenuhi Sampah Setelah Liburan
"Kenapa kita harus menyampah di laut? Apa tidak bisa kita jaga dengan tidak membuang sampah sembarangan saat kita berwisata? Sedih saya!!," ujarnya.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
"Kenapa kita harus menyampah di laut? Apa tidak bisa kita jaga dengan tidak membuang sampah sembarangan saat kita berwisata? Sedih saya!!," ujarnya.
SERAMBINEWS.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti merasa geram dan sedih setelah melihat banyaknya sampah plastik yang ia temui saat berkunjung ke Pantai Pangandaran, Jawa Barat.
Melalui akun Twitternya Kamis (5/11/2020), pendiri Pesawat Susi Airlines ini membagikan video singkat, ia pun tampak berdiri di bibir pantai dengan dikelilingi sampah-sampah plastik.
"Wisata kembali.. sampah kembali.. bisa kah kita berbeda untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan.. saya sedih melihat pantai pangandaran pagi ini," cuitan @susipudjiastuti di akun Twitternya.
Lewat video berdurasi satu menit, Susi Pudjiastuti mengungkapkan rasa geram saat melihat banyaknya sampah yang berserakan di pinggir pantai.
Diketahui, Susi Pudjiastusi sudah hampir satu bulan tidak mengunjungi pantai tersebut. Namun, kunjungannya baru-baru ini justru membuatnya merasa sedih akibat banyaknya sampah.
"Selama hampir tiga minggu, satu bulan mungkin tidak ke pantai pangandaran karena selalu ramai tiap kali weekend.
Tapi apa yang saya lihat? Sampah plastik berserakan. Sedih!," ungkap mantan Menteri yang terkenal dengan jargon 'Saya Tenggelamkan' ini.
Baca juga: Bu Guru Ngaji Dibunuh Suami ART, Direncanakan Sebulan Lalu, Pelaku Sakit Hati Selalu Ditagih Utang
Selain itu, Susi merasa sangat kecewa kepada para pengunjung pantai yang tidak mempedulikan sampah pribadinya.
Ia pun berharap agar para pengunjung tidak sembarangan membuang sampah plastik.
"Kenapalah kita harus menyampah di laut? Apa tidak bisa kita jaga dengan tidak membuang sampah sembarangan pada saat kita berwisata?
Ayoklah, ayolah jangan seperti ini, sedih saya melihatnya!!!," ungkapnya lagi.
Tak lama setelah diunggah, video Susi Pudjiastuti telah ditonton lebih dari 100 ribu kali tayangan.
Mayoritas warganet turut menyuarakan keprihatinan setelah melihat banyaknya sampah di lokasi tersebut.
Beberapa di antaranya menyarankan agar pengunjung sadar akan sampah pribadi untuk tidak dibuang sembarangan.
Baca juga: VIRAL Video Pria dan Wanita Berseragam PNS Kepergok Berbuat Asusila di Mobil, Ini Identitasnya
Selain itu, warganet juga berharap kepada pemerintah setempat agar menyediakan tempat sampah dan beberapa fasiltas umum di sekitar pantai.
"Apa susahnya dibawa pulang, sampahnya disimpan di tas dulu, ini hal yang gak punya alasan. Alam itu bukan tempat sampah," komentar @alvy_xavier.
"Saya perokok. Tapi kemana pun pergi, saya bawa wadah untuk puntung-puntungnya. Gak jarang negur orang buang sampah sembarangan, or bahkan saya suruh angkat lagi sampahnya.
Andai saya di situ bu, terus liat yang buang sampah di situ. Gak bakalan saya tenggelamkan. Tapi saya suruh telan sampahnya," komentar @eky_loobastic.
"Tempat sampah dan toilet haru diperbanyak dan gratis, bagian dari fasilitas... Dipungut biaya bersama waktu beli tiket. Jnangan cari receh," tulis @indaridjoyo.
"Sangat menyedihkan! Susah banget yaa ngerubah mindset orang Indonesia," komentar @sandipratama.
Indonesia Didaulat Sebagai Negara Kedua Penyumbang Sampah Plastik Terbanyak, Ini Pesan Menteri Susi
Melansir dari Tribun Medan, Kamis (5/11/2020), kondisi sampah di Indonesia saat ini sangat mencekam.
Dari 60 juta ton sampah yang dihasilkan, 15 persennya merupakan sampah plastik.
Baca juga: Viral Video Warga Buang Ratusan Botol Air Mineral Produk Prancis, Ada yang Menilai Mubazir
Ironisnya, sampah plastik itu tak hanya membanjiri tempat pembuangan akhir, namun juga mengalir ke sungai dan berakhir di lautan Indonesia.
Saat ini, Indonesia pun didaulat sebagai negara kedua penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia.
Dikutip dari Siaran Pers yang diterima Tribun Video, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berikan dukungan untuk melawan pemakaian plastik sekali pakai di Indonesia.
Hal tersebut terlihat saat Menteri Susi terlibat kampanye dan memimpin pawai monster plastik yang diselenggarakan oleh Pandu Laut Nusantara bersama 47 organisasi dan komunitas sipil lainnya di kawasan car free day (CFD), Minggu (21/7/2019) lalu.
Pawai tersebut diikuti oleh 1500 peserta dengan fokus aksi tolak plastik sekali pakai terbesar di Dinsonesia.
Banyaknya dan besarnya ancaman dari sampah plastik digambarkan melalui sosok monster, sebuah kekuatan besar yang siap menghancurkan bumi.
Sosok monster plastik berupa makhluk laut dengan tinggi 4 meter yang terbuat dari 500 kg sampah muncul dari laut Jakarta dan bergerak menuju jantung ibukota di bundaran HI.
Sebagai informasi, setiap harinya Jakarta menghasilkan 2.520 monster plastik seperti ini dari sampah yang dihasilkan oleh masyarakat.
Baca juga: VIRAL Berlagak Berjalan Tenang di Depan Kawanan Anjing, Para Pejuang Makanan Lari Terbirit-Birit
Menteri Susi menjelaskan bahwa isu sampah plastik harus ditangani secara serius.
Pasalnya, sampah plastik yang bermuara di laut Indonesia itu turut dikonsumsi oleh ikan-ikan sehingga dapat membahayakan masyarakat yang mengonsumsinya. Padahal, ikan merupakan sumber protein yang paling mudah didapat.
Hal tersebut membuat menteri Susi sangat khawatir dengan limbah plastik yang dapat mengancam biota laut kita.
“Nanti kita makan ikan yang isinya plastik. Nanti juga nelayan lebih banyak nangkap plastik daripada ikan,” ucapnya.
Menteri Susi mengajak masyarakat untuk mengurangi pemakaian plastik sekali pakai sehari-hari.
“Mari kita mulai dari diri kita. Kurangi penggunaan plastik sekali pakai. Janji tidak mau lagi pake kresek, sedotan plastik, botol plastik sekali pakai, dan kemasan sachet,” ujarnya.
Ia mengajak masyarakat agar mengganti penggunaan produk-produk plastik sekali pakai.
Menteri Susi menyarankan penggunaan produk yang lebih ramah lingkungan seperti tas kain dan botol tumblr.
“Minum juga tidak usah pakai sedotan kayak baby kan malu. Kecuali sedotannya bawa sendiri yang dari logam, bambu, atau kertas,” ucapnya.
Sejalan dengan hal itu, Menteri Susi juga mendorong seluruh institusi pemerintah untuk mengeluarkan peraturan yang melarang penggunan kantong plastik sekali pakai.
Saat ini, beberapa pemerintah daerah (Pemda) sudah mengatur peraturan terkait. Meskipun begitu, ia berharap agar lebih banyak lagi pemerintah daerah lainnya mengeluarkan aturan serupa.
“Sekarang, pemerintah Bali dan Banjarmasin sudah melarang pemakaian plastik sekali pakai. Namun, plastik masih begitu banyak. Apalagi kalau kita tidak mengurangi dan melarangnya,” katanya.
Hal ini diamini oleh Kaka ‘Slank’ yang turut hadir dalam kesempatan yang sama.
Ia mendorong agar Pemda lainnya, terutama DKI Jakarta turut melarang penggunaan plastik sekali pakai.
“Sebenarnya DKI Jakarta rada malu juga sih. Bali, Balikpapan, Banjarmasin, dan Bogor udah mulai duluan. Jakarta harus jadi trendsetter sebenarnya,” ucapnya.
Selain masyarakat dan pihak Pemda, Menteri Susi juga mendorong agar industri turut mendukung misi pengurangan plastik sekali pakai ini.
Ia berharap agar perusahaan-perusahaan yang masih menggunakan plastik sekali pakai dapat menarik kembali dan mengolah sampah plastik yang sudah dikumpulkan oleh masyarakat.
“Kalau bisa ditarik kemudian dikelola. Mereka buat institusi apa supaya asosiasi ikut bertanggung jawab. Jadi, kita bersama-sama memeranginya. Bukan cuma masyarakat saja tapi produsernya juga berpikir seperti itu,” pesannya.
Sejalan dengan visi menjadikan “laut sebagai masa depan bangsa”, Presiden Joko Widodo bahkan telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut.
Setelah berhasil menjaga kedaulatan laut Indonesia dengan memerangi illegal fishing, kini laut harus dijaga dari ancaman sampah plastik yang kian serius.
”Illegal fishing kita tenggelamkan, pencuri ikan kita tenggelamkan. Pembuang sampah plastik ke lautan juga harus kita tenggelamkan!” tandas Menteri Susi .(*) (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita populer lainnya
Baca juga: Mahasiswi Dihabisi Temannya di Depan Ibu yang Sakit Kanker Otak, Ayah Tak Berhenti Menangis
Baca juga: MERINDING, Mayat Gadis 12 Tahun Ini Mendadak Buka Mata & Berkedip saat Dimandikan, Warga Ketakutan
Baca juga: Tertinggal Jauh dari Joe Biden, Trump Gugat 3 Negara Bagian dan Serukan Perhitungan Suara Dihentikan