Pengadaan Sapi
LP2IM Pertanyakan Keberadaan 200 Ekor Sapi yang Dikelola Distan Agara
Pihaknya telah melakukan investigasi ke UPTD Distan di Lawe Alas. Hasil investigasi mereka sapi tersebut tidak mencapai 200 ekor.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Asnawi Luwi |Aceh Tenggara
SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Ketua Lembaga Pengembangan Potensi Intelektual Muda (LP2IM) Aceh Tenggara (Agara), M Sopian Desky, mempertanyakan keberadaan 200 ekor sapi bali yang dikelola oleh UPTD Dinas Pertanian Aceh Tenggara tahun 2019 yang lalu.
"Kita mempertanyakan keberadaan sapi bali yang dikelola di UPTD Distan Aceh Tenggara tahun 2019," ujar M Sopian Desky kepada Serambinews.com, Senin (9/11/2020).
Pihaknya telah melakukan investigasi ke UPTD Distan di Lawe Alas. Hasil investigasi mereka sapi tersebut tidak mencapai 200 ekor.
Menurut dia, keberadaan sapi bali tersebut patut dipertanyakan, karena tidak lagi berjumlah 200 ekor di UPTD.
Sebelumnya dalam catatan LP2IM Agara, Distan Agara melakukan pengadaan ternak sapi bali mulai tahun 2017.
Pihaknya menduga bantuan ternak sapi sejak tahun 2017 hingga 2019 tidak tepat sasaran alias tidak berkembang.
Baca juga: VIRAL Bocah Yatim Piatu Ditemukan Disekap Dalam Gudang, Mulut Dilakban, Kaki dan Tangan Dirantai
Baca juga: 4 Bahan Aktif Alami Membuat Masker, Bagus Bersihkan Pori-Pori, Melembutkan Hingga Mencerahkan Wajah
Baca juga: Sejarah Panjang Kafilah MTQ Aceh, dari Romatisme Juara Hingga Pandemi Corona
Artinya, ini bukanlah program yang harus dilanjutkan pada tahun 2020 yang melakukan pengadaan sapi brahmana PO mencapai Rp 2 miliar dan masih banyak program lain yang mendesak yang harus dipikirkan Pemkab Aceh Tenggara demi menciptakan kesejahteraan perekonomian masyarakat di Agara di tengah Pandemi Covid-19.
Misalnya, bantuan BLT kepada pada pedagang UMKM atau home industri di Aceh Tenggara dari dana APBK.
Untuk itu, LP2IM Aceh meminta adanya penyelidikan pengadaan sapi/kambing tahun 2017, pengadaan sapi tahun 2018 dan 2019 di Aceh Tenggara.
LP2IM Agara juga akan melaporkan kasus ini secara resmi kepada aparat penegak hukum.
Kepala Dinas Pertanian Aceh Tenggara Asbi SE mengatakankeberadaan 200 ekor sapi bali tahun 2019 yang dikelola UPTD di Lawe Alas, masih ada dan sebagian telah dialihkan kepada orang lain untuk memeliharanya.
Alasannya, lahan pakanan seluas 10 hektare di UPTD Lawe Alas tergerus Sungai Alas hanya tersisa sekitar 1,5 hektare, sehingga sebagian ternak dialihkan kepada orang lain dan ternak sapi tersebut masih ada.
Namun, jumlahnya tidak lagi mencapai 200 ekor karena lebih 30 ekor sapi bali tersebut mati akibat tidak ada pakanan yang mencukupi.(*)