Investasi di Aceh

Trans Continent Bangun Basecamp di Aceh Besar, Kaget dengan Kemudahan dan Cepatnya Proses Izin

Basecamp PT Trans Continent yang dibangun di atas lahan seluas 7 hektare ini, digadang-gadang akan menjadi Pusat Logistik Berikat (PLB).

Penulis: RezaMunawir | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/REZA MUNAWIR
Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali (tengah), bersama mantan Wakasad Letjen Tatang Sulaiman (dua dari kanan), dan CEO PT Trans Continent Ismail Rasyid (dua dari kiri), sesuai menanam pohon sebagai simbolisasi akan dilakukannya penghijauan di kawasan basecamp PT Trans Continent di Gampong Beurandeh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Kamis (12/11/2020). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Owner sekaligus CEO PT Trans Continent, Ismail Rasyid mengaku kaget dengan iklim dan perizinan investasi di Aceh Besar yang serba cepat dan mudah.

Hal itu diungkap Ismail Rasyid di sela-sela penanaman pohon perdana sebagai simbolisasi akan dilakukannya penghijauan di basecamp PT Trans Continent, di Gampong Beurandeh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Kamis (12/11/2020).

Penanaman pohon perdana ini dilakukan oleh Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali, didampingi mantan Pangdam Iskandar Muda yang juga mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen (Purn) Tatang Sulaiman, serta CEO Trans Continent, Ismail Rasyid.

Basecamp PT Trans Continent yang dibangun di atas lahan seluas 7 hektare ini, digadang-gadang akan menjadi Pusat Logistik Berikat (PLB).

Untuk diketahui, Pusat Logistik Berikat merupakan gudang logistik multifungsi yang digunakan oleh importir dan eksportir untuk menyimpan barang-barang yang berasal dari luar wilayah pabean Indonesia dan/atau dari tempat lain di wilayah pabean Indonesia.

Di Pusat Logistik Berikat ini akan mempunyai fasilitas fiskal, penyimpanan yang dikelola sendiri, penyelesaian barang impor sementara, dan fasilitas lainnya.

Basecamp PT Trans Continent yang dipersiapkan sebagai Pusat Logistik Berikat di Gampong Meurandeh, Aceh Besar ini, mulai dibangun sejak tiga bulan lalu.

“Permohonan izin kami diproses sangat cepat sekali. Padahal saya belum berkomunikasi dan bertemu dengan Pak Bupati, tahu-tahu izinnya sudah ditandatangani. Ini sungguh luar biasa,” kata Ismail Rasyid.

Baca juga: Pengusaha Aceh Ismail Rasyid Bangun Pergudangan Hub Logistik di Bitung

Baca juga: Mubes IKA Unsyiah Jakarta, Ismail Rasyid Kembali Terpilih untuk Kedua Kali

Selain soal perizinan, lanjut Ismail, masyarakat di sekitar lokasi basecamp juga terlihat sangat mendukung, sehingga progres penyiapan lahan dan pembangun fasilitas berjalan sangat cepat.

Hanya dalam waktu tiga bulan, sudah terlihat perubahan yang sangat siginifikan.

Amatan Serambi Kamis (12/11/2020), lokasi tersebut sudah dilandclearing dan sedang dalam proses pembangunan pagar kawasan.

Sejumlah alat berat milik PT Trans Trans Continent bekerja siang malam untuk menyiapkan kawasan industri ini.

Puluhan kontainer juga mulai ditata di areal seluas 7 hektare dengan kontur datar dan berbukit ini.

PT Trans Continent adalah perusahaan multimoda nasional milik Ismail Rasyid, putra Matangkuli Aceh Utara yang juga merupakan Ketua Ikatan Alumni Unsyiah wilayah Jakarta Raya.

PT Trans Continent yang bernaung di bawah bendera Royal Group ini bergerak di bidang jasa, transportasi, logistik, pertambangan, minyak, kargo, serta berbagai jenis logistik lainnya, terutama untuk kepentingan perusahaan pertambangan.

Perusahaan yang didirikan oleh alumnus Fakultas Ekonomi Unsyiah ini sudah mengoperasionalkan 16 kantor cabangnya, tersebar di Indonesia, Filipina, serta Australia.

Mengenai basecampnya di kawasan yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Pelabuhan Malahayati Krueng Raya ini, Ismail Rasyid mengatakan, investasi yang dilakukannya di kawasan tersebut adalah bagian dari bentuk dukungan usaha kepada program sistem logistik nasional (sislognas) yang dijalankan oleh Pemerintah Pusat.

Menurutnya, sislognas ini diimplementasikan dengan tol laut.

“Perwujudan terakhir dari sislognas ini adalah adanya pusat logistik berikat yang bisa menumbuhkan sentra-sentra industri untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Ismail Rasyid.

Ia memaparkan, kehadiran pusat logistik berikat ini diharapkan dapat memperpendek jalur transportasi barang, sehingga bisa menghemat biaya distribusi dengan hasil kahir harga barang bisa menjadi lebih murah.

Selain itu, pusat logistik ini juga diharapkan akan menghidupkan kembali kegiatan ekspor impor langsung dari Aceh ke luar negeri maupun sebaliknya.

Ismail Rasyid mengaku optimis kawasan logistik berikat yang digagasnya ini akan bergeliat dengan dukungan pemerintah dan masyarakat setempat.

Baca juga: Kisah Putra Aceh The Big Boss Trans Continent, Doa Ayah dan Ibu Membuat Semuanya Serba Mungkin

Baca juga: Pernah Jadi Kernet Labi-labi Jurusan Pasar Aceh - Lhoknga, Ismail Rasyid Kini Bos di 7 Perusahaan

Serba Mudah dan Cepat

Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali dalam wawancara singkat dengan Serambinews.com, menegaskan komitmennya untuk mempermudah proses perizinan investasi di daerah yang dipimpinnya.

“Sebagai pimpinan daerah, saya tidak melihat siapa yang mau investasi di daerah kita. Asal serius, jelas, dan melengkapi semua syarat, langsung saya tandatangani izinnya,” ungkap Mawardi Ali.

Pada Kamis kemarin, Bupati Aceh Besar yang berkunjung ke basecamp PT Trans Continent ini didapuk untuk menanam pohon sebagai simbolisasi akan dilakukannya penghijauan di kawasan industri tersebut. Selain Bupati Aceh Besar, turut pula hadir mantan Pangdam Iskandar Muda yang juga mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen (Purn) Tatang Sulaiman.

Dalam kesempatan itu, Mawardi Ali menyampaikan apresiasi tinggi kepada PT Trans Continent yang telah berinvestasi di Aceh Besar.

Ia berharap kehadiran PT Trans Continent dengan kawasan berikatnya, akan mengundang kehadiran para investor lainnya untuk menanamkan investasi di Aceh Besar.

“Insya Allah Pemkab Aceh Besar sangat mendukung dan membantu setiap investor yang ingin berinvestasi di Aceh Besar. Karena sesungguhnya investor itu adalah mitra pemerintah dalam membangun daerah,” ujarnya.

Baca juga: Mulai Dini Hari Nanti, Jalan Tol Blang Bintang - Indrapuri Aceh Besar Sudah Berbayar, Ini Tarifnya

Baca juga: Tingkat Kesembuhan Meningkat, Aktivitas di Aceh Besar Terus Menggeliat

Mawardi mengatakan, baru-bari ini, dirinya bertemu dengan pimpinan sebuah perusahaan asal Korea yang juga ingin menanamkan investasi di Aceh.

Hanya dalam waktu satu hari, kata Mawardi, pertemuan itu telah melahirkan kesepahaman bersama atau MoU untuk kemudian diikuti dengan kesepakatan bersama atau MoA, sebagai syarat awal dimulainya investasi.

“Insya Allah kita bantu maksimal untuk mempercepat semua proses investasi. Bapak Presiden sendiri sudah mengingatkan kita semua, jangan hambat investasi, jangan persulit izin. Semua dipermudah, dipercepat agar ekonomi di daerah kita ini cepat bergeliat, terutama di tengah-tengah pandemi seperti ini,” pungkas Mawardi Ali.

Baca juga: IPM Meningkat, Kemiskinan Menurun, Mawardi Ali Terima Penghargaan Innovative Figures

Tantangan Mantan Wakasad

Ismail Rasyid juga bercerita, kepulangannya ke Aceh dalam rangka menjawab tantangan mantan Pangdam Iskandar Muda, yang juga mantan Wakasad, Letjen (Purn) Tatang Sulaiman.

Tantangan itu disampaikan Tatang Sulaiman saat meresmikan basecamp PT Trans Continent yang berlokasi di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara, tahun 2018 lalu.

Menjawab Serambinews.com, di Basecamp PT Trans Continent, di Krueng Raya, Kamis (12/11/2020), Tatang mengatakan, dirinya sudah berteman dengan Ismail Rasyid sejak tahun 2016.

Di beberapa tempat, ia ikut membantu Ismail Rasyid membuka cabang PT Trans Continent.

Di antaranya di Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, dan Bitung Sulawesi Utara.

“Begitu membuka cabang perusahaan di daerah-daerah itu, cepat sekali berkembang. Nah pertanyaannya kenapa tidak dilakukan di Aceh. Padahal Aceh adalah rumahnya sendiri,” kata Tatang Sulaiman.

Baca juga: Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman Sapa Aceh dengan Peu Haba, Pak, Lalu Cerita Tentang Mi Razali

Baca juga: VIDEO - Liburan Berkesan Letjen Tatang Sulaiman di Aceh, Gowes ke Lhokseudu dan Menikmati Alam Gayo

“Nah, saya tantang. Bisa enggak investasi di kampungnya sendiri. Nah rupanya gayung bersambut.

Walaupun ini sudah memasuki tahun ketiga ya. Tapi saya lihat yang penting progressnya. Mimpi besar itu tahap demi tahap mulai ada realisasinya,” imbuh Tatang Sulaiman.

Mantan Wakasad ini berharap PT Trans Continent menjadi motor penggerak untuk membantu pemerintah daerah di Aceh memajukan perekonomian.

“Karena jelas, kalau ini dibuka nanti, di sini akan cold storange, akan ada kawasan bisnis yang lainnya. Minimal rakyat di sini bisa ada mata pencaharian. Kemudian hasil-hasil bumi yang ada di daerah ini bisa tersalurkan,” ujarnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved