Selain Copot Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat, Kapolri juga Ganti Enam Kapolda Lain

Selain mencopot Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat, Kapolri juga mengganti enam kapolda lainnya.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis 

Diberitakan sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Argo Yuowono mengumumkan pencopotan Irjen Nana Sudjana dari jabatan Kapolda Metro Jaya dan Irjen Rudy Sufahriadi dari jabatan Kapolda Jawa Barat. 

"Sesuai dengan TR Kapolri No st3222/XI/Kep/2020 tanggal 16 November 2020 tentang Pemberhentian dari dan pengakatan dari jabatan di lingkungan Polri yaitu Irjen Nana Sudjana Kapolda Metro Jaya diangkat jabatan baru menjadi Korps Ahli Kapolri."

"Kemudian Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, Kapolda Jawa Timur diangkat sebagai Kapolda Metro Jaya," ucap Argo dalam program Breaking News KompasTV, Senin (16/11/2020).

Argo melanjutkan, Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi digantikan oleh Irjen Pol Ahmad Dofiri.

Ahmad Dofiri sendiri sebelumnya menjabat sebagai Aslog Kapolri.

Pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Jawa Barat ini diduga karena keduanya tak bisa mencegah kerumuman massa terkait acara Habib Rizieq. 

IPW Duga Pencopotan Kapolda Metro Bagian dari Persaingan Bursa Calon Kapolri 

Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S Pane menduga pencopotan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana bisa saja merupakan bagian dari persaingan bursa calon Kapolri. 

Diketahui, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada Januari 2021 mendatang.

Nana Sudjana adalah salah satu nama yang digadang-gadang IPW bakal menjadi TB1. 

"Yang lebih mengkhawatirkan adalah Kapolda Metro ini kan sempat digadang-gadang sebagai calon kuat Kapolri.

Apakah ini bagian dari persaingan untuk menjatuhkan?" ujar Neta, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (16/11/2020).

Adapun dalam hal ini, Neta menegaskan IPW melihat dari dua sisi.

Di satu sisi, pencopotan Nana Sudjana adalah sanksi konsekuensi dari adanya peraturan Kapolri tentang pelarangan pengumpulan massa. 

"Di sisi lainnya, IPW melihat ini jangan-jangan bagian dari persaingan bursa calon Kapolri, karena beliau ini 'Geng Solo' yang disebut-sebut calon kuat juga," kata dia. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved