Breaking News

3 Waktu Menunaikan Sholat Tahajud, Ini Waktu Terbaik Menurut Ustaz Abdul Somad

Simak penjelasan Ustaz Abdul Somad mengenai kapan waktu terbaik / paling afdhol menunaikan sholat Tahajud berikut.

Editor: Amirullah
For serambinews.com
Ustaz Abdul Somad isi ceramah di Dayah Darul Ihsan, Abu Hasan Krueng Kalee, Gampong Siem, Darussalam, Aceh Besar, Rabu (3/4/2019). 

SERAMBINEWS.COM - Berikut 3 waktu menunaikan sholat Tahajud, Usatz Abdul Somad jelaskan waktu paling utama, berikut tata caranya.

Sholat tahajud menjadi salah satu sholat sunah yang paling dianjurkan bagi umat muslim.

Hukum mengerjakan sholat tahajud adalah sunnah muakkad, yaitu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk diamalkan.

Perintah mengenai sholat tahajud dijelaskan pada firman Allah SWT pada Q.S. Al- Isra ayat 79:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

Artinya: “Dan pada sebagian malam hari bertahajud lah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”

Sholat tahajud dilakukan dengan syarat utama seorang muslim telah tidur setelah sholat isya' meskipun hanya sebentar.

Jika sholat sunah ini dilakukan sebelum tidur, maka sholat ini termasuk seperti sholat witir biasa.
Shalat tahajud dilakukan paling sedikit dua rekaat hingga sebanyak-banyaknya atau tidak ada batasan.

Dalam buku Risalah Tuntunan Sholat Lengkap karya Drs. Moh. Rifa’i, sholat tahajud dapat dilakukan dalam tiga waktu.

Pertama, sepertiga malam awal atau setelah sholat isya' hingga pukul 22.00.

Kedua, sepertiga malam kedua atau pukul 22.00 hingga 01.00.

Yang tarakhir, sepertiga malam akhir atau 01.00 hingga mendekati waktu subuh.

Baca juga: Twitter Luncurkan Fitur Fleets Mirip Instagram Story, Unggahannya Hilang dalam 24 Jam

Baca juga: Bacaan Niat Sholat Tahajud Lengkap dengan Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya

Baca juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Tahajud Serta Penjelasan UAS dan Ustadz Adi Hidayat

Waktu Terbaik Menunaikan Sholat Tahajud dari Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Simak penjelasan Ustaz Abdul Somad mengenai kapan waktu terbaik / paling afdhol menunaikan sholat Tahajud berikut.

Dikutip TribunStyle.com dari kanal YouTube"> Dunia Dakwah inilah penjelasan Ustaz Abdul Somad / UAS :

Dalam pemaparannya, Ustaz Abdul Somad memberitahukan cara menghitung malam untuk menunaikan Sholat Tahajud, yakni mulai tenggelamnya matahari hingga terbitnya matahari.

"Ngitung malam itu, dari mulai tenggelamnya matahari, kira-kira di Bandung jam 6, sampai terbitnya matahari, 12 jam, setelah itu dibagi tiga," ujar UAS.

Setelah mendapatkan hasilnya, kemudian diambil sepertiganya.

"12 dibagi tiga, maka sepertiganya malam, kurang lebih jam 1 atau jam 2, itulah waktu utama untuk tahajud" jelas UAS.

Pukul 01.00 atau 02.00 WIB menjadi waktu yang afdhol untuk menunaikan Sholat Tahajud.

Lebih lanjut, UAS juga mengatakan kalau Sholat Tahajud boleh dikerjakan lebih awal atau mungkin menjelang waktu Subuh.

Dijelaskan UAS yang membedakan yakni waktu baik dan waktu afdhol.

"Kemudian bagaimana kalau ada orang yang Sholat Tahajud jam 4.15 WIB atau jam 4.20 (sebelum Subuh)? Ya tetap Tahajud hanya saja bedanya waktu afdhol dan waktu baik," terang sang Ustaz.

"Tahajud jam 12 waktu baik, Tahajud jam 4 waktu baik,tapi waktu afdol, tapi jangan gara-gara mengejar waktu afdol lalu meninggalkan yang baik. Jadi kalo kebetulan dia jam 12 mau tahajud, ya tahajud aja" tambahnya.

Baca juga: Ini Waktu Shalat Tahajud, Simak Tata Cara dan Niat Sholat Tahajud Sendiri serta Doanya

Tata cara Sholat tahajud

1. Niat

Dalam video YouTube Taman Surga TV berjudul Apakah Niat Dalam Shalat Harus Dilafadzkan? ustaz Adi Hidayat menjelaskan tentang pelafadzan niat sholat.

Ia menjelaskan jika niat adalah amalan wajib yang harus dilakukan agar suatu perbuatan bisa dimasukkan kedalam kategori ibadah.

"Kata Imam As Syafii, niat (sholat) itu dihadirkan dalam hati bersamaan dengan takbir, Anda mengangkat tangan Anda begini lisan mengucapkan 'Allahuakbar' dalam hati Anda tunjukkan 'Saya berniat sholat duhur'." jelasnya.

Niat dilantunkan dalam bahasa Indonesia atau bahasa asli penutur dalam hati.

Tak ada tuntunan atau contoh dari Nabi tentang pelafadzan niat dalam sholat.

Namun Nabi melakukan pelafadzan niat saat umroh dan haji.

Pelafadzan niat dalam sholat dilakukan dalam kondisi tertentu.

Semisal agar sesorang yang sedang dalam keadaan waswas dapat fokus beribadah.

Namun kondisi ini hanya dilakukan saat was-was yang luar biasa.

Penggunaan niat dalam bahasa Arab terjadi lantaran nabi dan sahabat menggunakan bahasa tersebut sebagai bahasa asli mereka.

Adapun sebagian ulama memberikan contoh niat sholat tahajud sebagai berikut

"Ushalli Sunnatat Tahajjudi Rak'ataini Lillaahi Ta'alaa. Allahu Akbar."

Artinya: Aku niat shalat sunat tahajjud dua raka'at karena Allah ta'ala. Allahu Akbar.

2. Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah

3. Membaca surat Al Fatihah

4. Membaca surat dalam Alquran.

5. Ruku’ dengan tuma’ninah

6. I’tidal dengan tuma’ninah

7. Sujud dengan tuma’ninah

8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

9. Sujud kedua dengan tuma’ninah

10. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua

11. Membaca surat Al Fatihah

12. Membaca surat dari Alquran.

13. Ruku’ dengan tuma’ninah

14. I’tidal dengan tuma’ninah

15. Sujud dengan tuma’ninah

16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

17. Sujud kedua dengan tuma’ninah

18. Tahiyat akhir dengan tuma’ninah

19. Salam

20. Doa yang dianjutkan yaitu :

Rabbanaa aatinaa fid dunya hasanatan, wa - fil aakhirati hasanatan, waqinaa adzaaban naar.

Artinya :

"Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksaan api neraka".

Atau doa lain hadis Bukhari bahwa Rasulullah membaca doa:

" Allahumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardli wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa'dukal haq. Wa liqa'uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan naru haq. Wan nabiyyuna haq. Wa Muhammadun shallallahu alaihi wasallama haq. Was sa'atu haq."

" Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Faghfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a'lantu, wa ma anta a'lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah."

" Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar."

" Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

(TribunStyle.com / Triroessita)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 3 Waktu Menunaikan Sholat Tahajud, Ustaz Abdul Shomad Jelaskan Paling Utama, Berikut Tata Caranya

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved