Konflik Satwa

Pagar Listrik Anti Gajah Sudah Tiba, FKL Tunggu Kesiapan Dana dari Petani untuk Pemasangan

Alat sudah tiba di kantor FKL Langsa. Saat ini kita sedang menunggu kesiapan masyarakat terkait anggaran untuk operator dan minyak alat

Penulis: Seni Hendri | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Kiriman Mukhlis
Mukhlis, Supervisor Mitigasi Konflik Satwa dan Manusian dari LSM Forum Konservasi Leuser (FKL) saat memperlihatkan peralatan pagar listrik kejut (power fencing) untuk menghalau gangguan gajah liar di Aceh Timur, yang sudah tiba di Kantor FKL Langsa. 

Laporan Seni Hendri I Aceh Timur

 

SERAMBINEWS.COM, IDI - Alat pagar listrik kejut (power fencing) untuk menghalau gangguan gajah liar di Aceh Timur, yang dibantu oleh Forum Konservasi Leuser (FKL), sudah tiba di Kantor FKL Langsa.

Sebelumnya alat power fencing itu didatangkan dari New Zealand.

Hal itu, disampaikan Supervisor Mitigasi Konflik Satwa dan Manusian dari LSM Forum Konservasi Leuser (FKL) Mukhlis, kepada Serambinews.com, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Malam Ini MTQ Nasional XXVIII Ditutup Wapres Secara Virtual, Dipusatkan di Masjid Raya Sumbar

"Alat sudah tiba di kantor FKL Langsa. Saat ini kita sedang menunggu kesiapan masyarakat terkait anggaran untuk operator dan minyak alat berat untuk membersihkan lahan pemasangan power fencing sepanjang 17 kilometer," ungkap Mukhlis.

Keuchik Desa Seumanah Jaya, Jasman, mengatakan, yang dibantu Pemkab Aceh Timur, hanya alat berat untuk membersihkan lahan pemasangan power fencing.

Sedangkan biaya operasional alat berat dikumpulkan dari masyarakat secara swadaya.

Selain itu, pihak desa memohon bantuan dari koperasi yang mengerjakan program peremajaan sawit rakyat di Desa Seumanah Jaya, dan mengajukan proposal ke sejumlah perusahaan di desa itu.

Namun sejauh ini, jelas Jasman, dari Rp 50 juta biaya yang dibutuhkan, baru terkumpul secara swadaya dari masyarakat Rp 7 juta, selebihnya masih diupayakan.

"Kami mohon bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak lainnya membantu biaya pemasangan power fencing untuk mengurangi konflik gajah dengan manusia di Aceh Timur. Jika dana sudah terkumpul sekitar Rp 20 juta kami sudah bisa turunkan alat berat dan langsung memulai bekerja," harap Jasman.

Baca juga: VIDEO Aksi Kocak Pengendara Motor Lewati Terowongan Unik

Pemasangan power fencing, jelas Jasman, salah satu solusi yang sangat diharapkan petani yang lahannya terkena konflik gajah, agar gangguan gajah berkurang.

"Jika gangguan gajah berkurang Insya Allah, perekonomian masyarakat berbasis pertanian bisa bangkit dan kehidupan masyarakat berlahan bangkit sejahtera," tukas Jasman.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved