Lifestyle
Waspada, Klorin di Kolam Renang Indoor Berpotensi Lebih Bahaya Untuk Paru-Paru dari yang Outdoor
Masalah yang lebih besar lagi adalah desinfektan berbahan kloramin, yakni campuran klorin dan amonia. Bahan kimia ini menimbulkan bau klorin yang kua
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Klorin adalah disinfektan yang paling umum digunakan pada kolam renang.
Baik untuk kolam renang yang didesain secara indoor maupun outdoor, orang-orang pasti menggunakan senyawa kimia ini.
Penggunaan klorin dalam konsentrasi tertentu itu bertujuan untuk menghilangkan bakteri berbahaya yang ada di dalam air.
Selain itu, fungsi lainnya juga untuk membuat air kolam renang menjadi lebih jernih.
Akan tetapi, kloring yang diletakkan dalam kolam renang indoor ternyata lebih berpotensi berbahaya untuk kesehatan organ paru-paru, ketimbang kolam renang outdoor.
Bagaimana Bisa ?
Seorang ahli paru dari Cleveland Clinic, Rachel Taliercio, DO mengingatkan untuk lebih memperhatikan kandungan senyawa klorin di dalam kolam renang indoor.
Itu karena bahan kimia umum yang sering diletakkan dalam air kolam renang ini lebih terkonsentrasi jika diletakkan di dalam ruangan yang berefek terhadap paru-paru.
Baca juga: Sebut Wanita Bisa Hamil Berenang di Kolam Renang Pria, Sitti Hikmawatty Klarifikasi dan Minta Maaf
Baca juga: Diciptakan, Pil Kontrasepsi untuk Hentikan Sperma Berenang
“Perhatian utama pada kolam dalam ruangan adalah klorin, yang digunakan sebagai agen desinfektan,” kata ahli paru Rachel Taliercio, DO sebagaiamana dikutip dari website Cleveland Clinic.
“Meskipun penting untuk mengendalikan bakteri berbahaya, itu bisa berpotensi menyebabkan iritasi,” lanjutnya.
Melansir dari halaman website Cleveland Clinic, di kolam luar ruangan, klorin akan menguap dengan cepat.
Beda halnya dengan tipe kolam indoor dimana penguapan senyawa ini akan lebih tertahan.
Sehingga konsentrasi klorin bisa menjadi masalah untuk kesehatan paru-paru.
“Jika kolam renang dalam ruangan tidak diatur dengan baik, perenang dapat mulai melihat gejala trakeobronkitis, seperti batuk atau mungkin sesak napas,” ujar dokter Dr. Talierico.