Berita Aceh Tenggara
SMK PP Kutacane Jalin Kerja Sama dengan PT HAFI Energi Indonesia, Kupas Produk Lampu Air Garam
MoU antarkedua lembaga itu diteken oleh Kepala SMK PP Kutacane, Muhammad, SP, MP dengan Direktur PT HAFI Energi Indonesia, Muhammad Sarwani, ST.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Saifullah
Laporan Asnawi Luwi | Aceh Tenggara
SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - SMK PP Kutacane, Aceh Tenggara melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan PT HAFI Indonesia di Bojong Kulur, Bogor, Kamis (19/11/2020).
MoU antarkedua lembaga itu diteken oleh Kepala SMK PP Kutacane, Aceh Tenggara, Muhammad, SP, MP dengan Direktur PT HAFI Energi Indonesia, Muhammad Sarwani, ST.
Kepala SMK PP Kutacane, Muhammad, SP, MP dalam rilisnya kepada Serambinews.com, Senin (23/11/2020), mengatakan, MoU tersebut diteken di sela-sela kunjungan ke PT HAFI.
Ia melanjutkan, dalam kunjungan ke Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) tersebut, SMKPP Kutacane mempelajari inovasi teknologi tepat guna, khususnya penggunaan lampu air garam yang ramah lingkungan.
“Sangat cocok dipakai di lingkungan sekolah, laboratorium, kandang, dan asrama siswa. Selain itu, kegiatan pramuka dan untuk kegiatan pembelajaran bagi siswa, terutama mata pelajaran fisika serta kimia,” urainya.
Baca juga: Tahap Pertama Bantuan UMKM Rp 2,4 Juta belum Cair Semuanya, Apakah Anda Berpeluang? Cek di Sini
Baca juga: Rapat Pembahasan RAPBK Abdya Tahun 2021 Ditambah Dua Hari, Ini Penyebabnya
Baca juga: Dua Pekan Terakhir, tak Bertambah Kasus Positif Covid-19 di Abdya, Pasien Dirawat Tersisa Dua Orang
Kunjungan siswa dan guru SMK PP Kutacane ke PT HAFI itu sendiri dipimpin langsung Kepala SMK Muhammad, SP, MP.
Kedatangan rombongan dalam kunjungan selama dua hari tersebut diterima langsung oleh Direktur PT HAFI Energi Indonesia, Muhammad Sarwani, ST.
Pada kesempatan itu, Muhammad Sarwani memaparkan tentang teknologi lampu air garam yang merupakan energi listrik dari air garam dan air laut perdana di Indonesia.
“Keunggulannya tahan lama, tidak expired, tahan hujan, sumber energi air laut, garam, dan bukan proses metanical, tidak perlu charge, ramah lingkungan, ekonomis, dan tidak menimbulkan api, serta dapat diatur di air,” paparnya.
Baca juga: Hujan Lebat Guyur Aceh Selatan, Sejumlah Titik Jalan Nasional di Tapaktuan Tergenang Banjir
Baca juga: Pembebasan Lahan untuk Perluasan Bandara di Nagan Raya belum Jelas
Baca juga: Sepeda Motor Keuchik di Aceh Utara Dibawa Kabur Maling, Begini Kronologinya
Menurut Direktur PT HAFI, lampu air garam ini sangat berguna saat bencana alam, nelayan, pendidikan, security, sosial, budaya, daerah terpencil, daerah rawan bencana, pertanian, peternakan, dan berburu.(*)